Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan Yang Tulus Tak Lapuk Dimakan Waktu(seri 15)

8 Desember 2020   05:06 Diperbarui: 8 Desember 2020   05:31 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara makan sebelum libur Natal di Dapto bersama teman teman les Inggeris(dok pribadi)

Karena masih ingin terus belajar.maka kami  mengikuti khursus bahasa Inggeris yang diadakan gereja setempat, misalnya di Dapto,Ferry Meadows.Disini kami banyak mendapat teman teman dari berbagai suku bangsa seperti Itali ,German dan Korea.

wollongong-aaa-5fc8efe48ede4878de34e0f2.jpg
wollongong-aaa-5fc8efe48ede4878de34e0f2.jpg
Dari kanan kekiri Pertama dan kedua dari Korea,ke 3 dari Italia ke 4 dari Cnina ke tujuh dari Korea(dok pribaT

Teman teman  dari Warillah juga banyak .

fashanshow-ccc-5fca39f78ede4871df7ba9f2.jpg
fashanshow-ccc-5fca39f78ede4871df7ba9f2.jpg
Sewaktu mengadakan acara Fashionshow dari pakaian bekas (dok pribadi)

Tak luput teman teman dari Indonesia yang tinggal di daerah NSW berkenalan dengan kami mas Dudy presiden PPIA  pada waktu itu dan teman teman,Mas Safril Insinyur pertanian tapi bekerja menjadi Chef  di Novotel .

mas-dudy-5fcae421d541df5b81324312.jpg
mas-dudy-5fcae421d541df5b81324312.jpg
Dari kanan Mas Dudy,mas Aria ,suami dan mas Akbar ,semuanya staff Konjen RI di Sydney pada waktu itu(dok pribadi)

dudy-aaa-5fcae614d541df7d2362c852.jpg
dudy-aaa-5fcae614d541df7d2362c852.jpg
Bersama keluarga dari Indonesia (dok pribadi)

Kesimpulan :

Menjalin hubungan persahabatan dengan berbagai suku bangsa sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami berdua  Ternyata persahabatan itu sangat indah. Tidak masalah  beda bangsa beda budaya dan beda agama ,asal sama sama mau membuka hati untuk menerima berbagai perbedaan .

Apalagi dengan menulis di Kompasiana ternyata  tidak hanya merupakan kesempatan emas untuk belajar   tapi sekaligus membuat kita bisa dikenal banyak orang  ,termasuk sesama orang Indonesia yang domisili di luar negeri  .Karena  banyak yang menjadi Silent Reader

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun