Acara makan sebelum libur Natal di Dapto bersama teman teman les Inggeris(dok pribadi)
Karena masih ingin terus belajar.maka kami  mengikuti khursus bahasa Inggeris yang diadakan gereja setempat, misalnya di Dapto,Ferry Meadows.Disini kami banyak mendapat teman teman dari berbagai suku bangsa seperti Itali ,German dan Korea.
Teman teman  dari Warillah juga banyak .
Tak luput teman teman dari Indonesia yang tinggal di daerah NSW berkenalan dengan kami mas Dudy presiden PPIA pada waktu itu dan teman teman,Mas Safril Insinyur pertanian tapi bekerja menjadi Chef  di Novotel .
Kesimpulan :
Menjalin hubungan persahabatan dengan berbagai suku bangsa sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami berdua  Ternyata persahabatan itu sangat indah. Tidak masalah  beda bangsa beda budaya dan beda agama ,asal sama sama mau membuka hati untuk menerima berbagai perbedaan .
Apalagi dengan menulis di Kompasiana ternyata  tidak hanya merupakan kesempatan emas untuk belajar  tapi sekaligus membuat kita bisa dikenal banyak orang  ,termasuk sesama orang Indonesia yang domisili di luar negeri  .Karena  banyak yang menjadi Silent Reader