Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Persahabatan yang Tulus Tak Lapuk Dimakan Waktu (seri 14)

7 Desember 2020   05:10 Diperbarui: 7 Desember 2020   06:35 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri Ie Yet, om Ronald,Tinneke,saya,Lina,Rina dan om Tio (dok pribadi)

Kisah pernak pernik  tentang persahabatan di seluruh Nusantara telah selesai .Terima kasih tak terhingga kepada para sahabat yang selalu menyempatkan untuk membaca tulisan saya 

Kini  tiba saatnya saya  mengajak jalan jalan  menuju luar Negeri .

Singapore dan Malaysia.

Pertama tama  mengunjungi negara yang terdekat yaitu Singapore.Di sini  selain dari teman teman mantan mitra bisnis ,kami juga mempunyai sahabat dari berbagai kalangan 

Salah seorang adalah Martha  yang dulu guru sekolah di Padang dan kami sama sama aktif dalam organisasi sosial  .Martha menikah dengan orang Singapore dan menetap di sana Kami selalu mengunjungi Martha bila ke Singapore .Sampai sekarang hubungan persahabatan dengan Marta  masih terus berlanjut walaupun sudah lama tidak bertemu. 

Selain itu  ada teman kami.Mr Ramesh  yang selain dari teman dagang ,juga sekaligus merupakan sahabat baik. Bahkan sudah beberapa kali berkunjung ke  Padang bersama istrinya 

Masih ada Kun Seng ,yang awalnya juga teman dagang,tapi persahabatan kami terus berlangsung walaupun kami sama sama sudah pensiun

Malaysia 

Di Malaysia ada seorang teman kami pengusaha restoran Man Tom Yam Jelabu Serembam.namanya Man orang Thailand  Mulanya Man seorang petarung Thai Boxing Melihat teman temannya petarung yang lain tidak ada yang panjang umurnya,maka dia beralih menjadi pengawai restoran .Sampai akhirnya dia buka restoran sendiri di Serembam Malaysia.

Kedengaran aneh kami bisa bersahabat dengan seorang Petarung Thai Boxing. Tapi kalau diceritakan akan terlalu panjang. Ketika kami menginap di salah satu hotel di Sepang.disamping diajak makan di restoran miliknya .malahan seluruh biaya menginap kami selama 3 hari dilunasi Man .Bukan masalah dapat tinggal di hotel secara gratis, tapi rasa persaudaraan yang begitu mendalam sungguh menghadirkan rasa syukur ,kami dikelilingi sahabat yang baik 

Menuju ke Italia 

Awal kami dapat teman disini adalah berkat adik saya Margaretha bersuamikan Sandro  orang Italia  Margaretha yang memperkenalkan kami dengan teman temannya Dan ternyata kami diterima dengan baik dan terjalinlah hubungan pertemanan diantara kami. 

Dari kiri kekanan Darnella.Magaretha,Gabriella,Lina,Sandro dan saya(dok pribadi)
Dari kiri kekanan Darnella.Magaretha,Gabriella,Lina,Sandro dan saya(dok pribadi)
itali-tengah-11-5fc6499e6e3833109d09c502.jpg
itali-tengah-11-5fc6499e6e3833109d09c502.jpg
Bersama pastor Stradioto (Alm) nomor 2 dari kanan(dok pribadi)Bersama keluarga pastor Stradioto (dok pribadi)
Bersama pastor Stradioto (Alm) nomor 2 dari kanan(dok pribadi)Bersama keluarga pastor Stradioto (dok pribadi)

Hubungan baik dengan siapa saja 

Pada tahun 1960 an pastor Stradioto ini bertugas di Padang ..Semua Pastor yang pernah bertugas di Padang.,sering datang bertandang kerumah kami Termasuk  Pastor  Stradioto ini.

Karena itu ,ketika  Margaretha kami  study di Itali dan pastor kembali ke Itali,maka   ia memperkenalkan Margaretha pada keluarganya .Adik saya dianggap anak mereka  dan ketika kami ke Itali tak lupa adik saya memperkenalkan kami. Dan sejak itulah setiap kali kami berdua berkunjung ke Italia ,jadwal kami padat dengan berbagai acara makan bersama teman teman semuanya .Disini ,bersahabat dengan salah seorang anggota keluarga, maka kita akan diperkenalkan dengan seluruh anggota keluarga mereka. 

Negeri Belanda :

Disini ada tante saya namanya Ie Yet dan suami Ronald dan teman teman lain seperti Tineke.Lina dan Rina dan Suami Tinneke Om Tio.

Dari kiri Ie Yet, om Ronald,Tinneke,saya,Lina,Rina dan om Tio (dok pribadi)
Dari kiri Ie Yet, om Ronald,Tinneke,saya,Lina,Rina dan om Tio (dok pribadi)
Tinneke ini sewaktu saya SMA tahun 1961  ketika ke Jakarta saya mengunjungi rumahnya waktu itu Tinneke baru kelas 6 SD  Selanjutnya  kami tidak pernah jumpa sampai 14 Agustus 2018 baru berjumpa kembali di Negeri Belanda,setelah puluhan tahun tidak ketemu 

Kesimpulan : 

Biarpun perjalanan waktu dan jarak memisahkan dan sudah lama tak bertemu tapi bukan alasan hubungan persahabatan kami terputus 

Kami sempat tinggal bersama dirumah I Yet ,sehingga hubungan kami yang sempat terputus beberapa tahun karena kehilangan kontak,kini bertaut kembali. Bahkan kami semakin akrab. Hingga kini,setidaknya seminggu sekali kami saling menyapa lewat What sApp.

Melalui hal hal yang tampaknya sepele ini,setidaknya menghadirkan kegembiraan bagi kami. Kita tidak mungkin setiap hari melakukan hal hal besar,tapi dapat berbagi kegembiran setiap hari.

Menghadirkan kegembiran bagi para sahabat kita ternyata sekaligus menghadirkan rasa syukur dan suka cita yang mendalam dihati kita

7 Desember 2020.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun