Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pernak-pernik dalam 18 Kali Pindah Rumah (Seri 5)

6 November 2020   05:07 Diperbarui: 6 November 2020   09:07 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto didalam rumah Wisma Indah dari kanan nomor 3 suami,saya dan Maegaretha(dok pribadi)

3 Tahun kemudian baru kami bisa bangkit lagi

Butuh waktu 3 tahun sehingga kami bisa bangkit lagi. Bahkan saya sempat menjadi sopir antar jemput anak sekolahan. Pukulan yang luar biasa bagi kami  Berdua kami sehati menghadapi badai kehidupan ini.

Bersyukur, ketiga anak kami telah menyelesaikan studi mereka. Irmansyah selesai di California State Univ.pada tahun 1987 sebagai Master of Computer Science dengan predicate magna cumlaude. Irwan selesai dari Bisnis serta Irvianti  menyelesaikan studi di Interior design.

Setelah putra kami menikah dengan gadis Purwokerto dan mempuinyai seorang Putra Kevin Exkalibur Effendi Mereka kemudian Pindah ke Bogor. Kami merencanakan untuk pindah ke Jakarta  dengan membeli rumah di Bintaro Tangerang di Jl Pisok 5 no 8.

Pindah ke Jakarta

Usaha kami di Padang kami serahkan pada teman suami Karena dari ketiga anak kami tidak satupun yang berminat melanjutkan usaha Export Tahun 1990 kami pun berangkat ke Jakarta dan menetap di Jakarta. 

Kami berusaha membuka toko Stationeri di Princen Park  Mangga Besar.Merangkap menjadi Supplier dari perusahaan kontraktor di Cikarang. Menjadi Supplier ini memang keuntungan nya sangat menjanjikan Tapi ketika kami diajak bersekongkol oleh Kepala bagian penerimaan barang dengan tegas kami tolak.

Katanya :"Take it or leave it" Dan suami memilih leave it !

Kesimpulan : 

Untuk mendapatkan hasil dari jerih payah kita,ternyata selalu ada resiko  Salah satunya adalah menghadapi godaan untuk ikut bersekongkol demi mendapatkan keuntungan besar Untuk ini dibutuhkan keberanian dan ketegasan untuk menolak

Dan saya bersyukur suami tidak pernah tergoda untuk ikut permainan yang kotor ,demi mendapatkan keuntungan besar  Bila perlu memutuskan hubungan dengan orang lain yang terkait yakni memilih untuk leave it 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun