Setelah berhenti mengajar suami mulai ke kampung kampung untuk membeli kopi lebih banyak dari biasa .Setelah  mengumpulkan sampai 5 karung baru dijual pada Cv Taman Sari .Agaknya Inilah turning point hidup kami. Selangkah demi selangkah ,usaha suami mulai menunjukkan hasil.Â
Pada suatu hari , boss  cv Taman Sari yang bernama Wah Yong ,menyarankan suami untuk titip ekspor. Ia ingin membantu agar suami bisa menjadi Eksportir. Tentu saja kami sambut dengan rasa syukur.Â
Bank BRI
Suatu hari saya ke BRI untuk menabung dan bertemu dengan pimpinan BRI yang pernah saya beri ikan hias  Saya pun diberi pinjaman uang dari BRI tanpa jaminan hanya kepercayaan dari Pimpinan BRI saja.Dengan uang pinjaman Rp 1.500.000 ,-suami sudah bisa membeli kopi tidak lima karung tapi sekarang 10 karung jadi satu ton Sehingga rencana titip ekspor dapat terlaksana Dan ternyata keuntungannya sangat fantastis .
Kuliah Sambil mengajarÂ
Pada tahun 1969 saya membaca pengumuman  Institut keguruan dan Ilmu Pendidikan- IKIP Padang  membuka kesempatan bagi para ibu yang sudah berkeluarga bisa melanjutkan study di IKIP .Saya pun minta izin suami dan mulai kuliah di IKIP jurusan Exacta  Pada tahun  1972 saya berhasil lulusÂ
Pindah ke Kampung NiasÂ
Setelah kami mulai menitip Export kopi pada Wah Yong kami sudah bisa mengumpulkan uang Lalu  membeli tanah di Kampung Nias serta mulai membangun rumah secara bertahap.Mulai dari pondasi dan atap serta kamar tidur dan kamar mandi. Walaupun belum siap kami sudah pindah kesini.  Dan secara bertahap akhirnya rumah selesai dibangunÂ
Menyewa tempat usahaÂ
Sementara itu kami menyewa gudang untuk dijadikan kantor dan penyimpanan  barang barang hasil bumi yang kami beli .Tepatnya dijalan Niaga depan Polsek PondokÂ