Kami berusaha untuk mencari pekerjaan di Medan karena tidak ingin membebani tante dimana kami numpang tinggal.Suatu ketika teman kami  Agnes dari Padang ketemu Agnes teman baik di Padang yang bekerja pada pabrik karet dibagian kantor di jalan Irian Jaya di Medan Menawarkan pekerjaan dipabrik karet di daerah Patumbak diluar kota Medan.
Suami  Terserang MalariaÂ
Karena perumahan buruh dimana kami tinggal lokasinya dipinggiran hutan dan kamar tidur tanpa kelambu maka kami jadi santapan empuk bagi nyamukÂ
Suami demam dan menggigil  karena terserang  penyakit Malaria  Sehingga  Tante saya datang dan berbicara pada boss supaya kami dipindahkan .Akirnya kami ditempatkan pada rumah seorang Staf  yang baru naik pangkat pindah ke Medan .Kini kami menempati sebuah rumah dengan lengkap kamar mandi dan wc sendiri serta juga punya kamar tamu dan ruang makan .
Suami DipromosiÂ
Suatu hari suami dipanggil Boss Ternyata dipromosikan ke jabatan baru Yakni diberi tugas yang memerlukan kepercayaan Karena tugas baru tersebut yaitu menimbang dan diberikan wewenang menerbitkan Bon Masuk dari karet yang ditimbang Berdasarkan Bon Gudang ini Pedagang Karet  membawa ke kantor untuk dibayar kasir nantinya.
Menurut salah seorang manager ,yang sudah 15 tahun bekerja di sana ,dirinya tidak boleh menimbang barang apalagi diberi hak menerbitkan Bon Gudang  Mengapa suami orang baru dapat keropercayaan sebegitu besar dari boss? Tapi suami menjawab bahwa dirinya hanya menjalankan perintah Boss
Kerusuhan 1965
Setelah bekerja beberapa bulan terjadi kerusuhan September 1965 dimana kami disuruh lari dari rumah untuk sembunyi Karena terjadi pembunuhan terhadap etnis Cina karena dianggap PKI diberbagai tempat di Medan.Dalam suasana tersebut kami sempat melarikan diri masuk kesemak semak  dimana menurut orang desa banyak harimau Tapi kami  tidak punya pilihan lain dan  kami berlindung disarang harimau tersebut Syukurlah Harimau tidak pulang sarangnyaÂ