Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjelajahi Benua Asia (Bag 9 Seri G)

21 Agustus 2020   05:05 Diperbarui: 21 Agustus 2020   06:14 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose dengan Pak Wayan Alm (Paling kanan)dok pribadi

Akibat menulis kisah perjalanan hanya berdasarkan daya ingat tanpa catatan ,maka hasilnya kisah perjalanan yang ditulis tidak menghasilkan seri secara runut.Seharusnya  menuju ke Sulawesi,  tapi disebabkan flash disk yang berisi  foto pendukung tidak ketemu ,maka cerita dialihkan  ke Pulau Irian 

Lebih baik terus menulis walaupun kisah berjalan zig zag . Ini alasan saya hehehe 

Irian Jaya 

Kota kota yang telah kami kunjungi adalah

  • Jayapura 
  • Biak
  • Timika
  • Merauke
  • Freeport 
  • Sorong

Jayapura

Jayapura adalah ibu kota propinsi Papua Dimana ada kemauan maka disana pasti ada jalan Seperti yang tertuang dalam quote " Where there is a will , there is a way " Awalnya kami bingung mau ke Japura ketemu siapa dan mau apa ? Karena tidak ada satupun yang kami kenal 

Bersyukur setelah penantian panjang dapat kabar dari salah seorang sahabat kami pak I Wayan Parnata ternyata di promosikan jadi pimpinan diklat Dinas Sosial di Abepura Apalagi kami diajak datang. Bagaikan kata peribahasa "Pucuk dicinta ulam tiba  " maka undangan ini langsung kami sambut

Impian jadi nyata 

Berbicara mengenai Jayapura kita akan mengingat danau Sentani dengan restoran tempat makan ikan bakar yang segar 

Berpose ditepi danau Sentani(dok pribadi)
Berpose ditepi danau Sentani(dok pribadi)
Inilah awal kami menapaki Jayapura dan sejak kunjungan pertama diikuti kunjungan selanjutnya Belakangan bersama dengan pak Wayan kami berkunjung ke Timika Mendarat Jam 4 sore di Bandara Timika yaitu Mozes Kilangin

Ketika mendarat di Timika kami dijemput teman pak Wayan yaitu Pak Carlos dan mas Rizal Langsung diantar ke hotel untuk istirahat dan kemiudian diajak ke supermaket Amerika yang berada di Timika tidak terlalu jauh dari hotel dimana kami menginap.

Foto dok pribadi
Foto dok pribadi
Freeport 

Freeport adalah pertambangan emas terbesar yang terdapat di Timika.Keesokan harinya pagi pagi sekali mas Rizal dan pak Carlos datang menjemput kami untuk diajak mengunjungi Freeport .Setelah berkendaraan 40 menit kelihatan pos penjagaan dan Rizal sebagai sopir mengatakan kita telah memasuki daerah Freeport 

Berpose didepan kantor PT Freeport (dok pribadi)
Berpose didepan kantor PT Freeport (dok pribadi)
Mas Rizal membuka kaca mobil sambil mengangkat tangan dan melambai lalu melajukan kendaraan memasuki daerah freeport yang beraspal hot mix sangat mulus Berbeda dengan keadaan di Timika

Tampak Bangunan Gereja dan Masjid berhadap hadapan. Kami berhenti untuk berfoto disini

Foto dok pribadi
Foto dok pribadi
Foto dok pribadi
Foto dok pribadi
Di Kuala Kencana ini ada satu satumya supermaket  untuk pegawai freeporft dan keluarga saja. Pak Carlos berbicara sebentar dengan sekuriti lalu kami diizinkan masuk ,Tetapi ketika kami melihat  harga barang barang disana jauh lebih mahal dari di Australia maka kami hanya window shopping saja Misalnya harga koper di Australia Rp 400 000,-disini Rp. 788.000 

Berpose dengan Pak Wayan Alm (Paling kanan)dok pribadi
Berpose dengan Pak Wayan Alm (Paling kanan)dok pribadi
Biak

Dari Jakarta kami terbang dengan menumpang pesawat  Srwijaya menuju Biak .Penerbangan selama 12 jam dengan singgah di Bandara Hasannuddin Internasional airport dikota Makasar. 

 Pesawat yang kami tumpangi  mendarat dengan mulus di  Bandara Biak yaitu Franss Kasiepo Dari sini langsung kehotel Instia yang berdampingan dengan pantai Disini kami ditemui oleh pak Yoppy yang sekaligus merupakan perwakilan kami Kunjungan ini kami manfaatkan dengan mengadakan lokakarya yang dipersiapkan pak Yoppy Ternyata peminatnya lumayan banyak.

Kota Biak terletak ditepi pantai yang tak kalah indahnya dibandingkan pantai Pataya di Thailand

Pantai Biak (dok pribadi)
Pantai Biak (dok pribadi)
Berpose dengan anggota seminar di Biak (dok pribadi
Berpose dengan anggota seminar di Biak (dok pribadi
Pertama kali kami menginjakkan kaki di Irian adalah kota Merauke dan sorong dimana kami juga mempunyai perwakilan disana.

Kesimpulan 

Kami bersyukur ada sahabat yang selalu menyempatkan untuk membantu ,'seperti pak I wayan Parnata, Pak Max Kray ,pak Yoppy  , pak Carlos dan Alex serta banyak lagi yang lainnya Perjalanan kami ternyata tidak hanya sebatas menjadikan impian jadi nyata ,'malahan kami dapat banyak sahabat Serta sekaligus membagikan ilmu terapi diri atau Self Care kepada warga disana. Tulisan ini sekaligus merupakan ungkapan kenangan indah bersama pak I Wayan Parnata yang sudah dipanggil pulang oleh Sang Pemberi Kehidupan Tuhan Yang Maha Pencipta

21 Agustus 2020.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun