Menyebabkan Seakan Jam Berhenti Berputar
Sejak pandemi menyerang dunia, semua orang kaget dan menjadi waspada karena dahsyatnya akibat yang disebabkan oleh Virus Corona ini Sejujurnya kita semua pasti ikut prihatin. Apalagi setiap saat membaca berita yang mengerikan terjadi bukan hanya di Cina, Korea Selatan, Italia, Amerika Serikat dan lain lainnya, tapi terjadi di depan mata kita.Â
Di sinilah sikap mental kita sungguh sungguh diuji. Bila kita ikut larut dan terpancang pada kekuatiran dan kecemasan,maka secara tanpa sadar kita sudah mulai merusak diri kita dari dalam.
Tetap Berpikiran Jernih
Rasanya baru saja kemarin kami mengikuti misa melalui siaran online, tahu tahu sudah hari Sabtu besok Minggu lagi. Hal ini  tak terasa oleh kami karena tidak terpaku dengan 14 hari Lockdown maupun situasi yang tidak nyaman. Tapi bila pikiran dan suasana hati terpaku pada apa yang sedang berlangsung, maka mau tidak mau kita akan larut terbawa oleh perasaan cemas dan kuatir.Â
Mulailah kita terus menghitung hitung hari, sehigga jam seakan akan berhenti berputar dan sehari mungkin akan serasa sangat lama. Di samping itu, pikiran kita menghadapi jalan buntu, tidak lagi bisa berpikiran jernih. Perasaan tidak nyaman dan was was akan menyebabkan wajah kita menjadi murung dan tidak sedap dipandang mata.
Ketika pikiran dan hati kita terpaku pada ancaman virus corona, maka apapun yang kita pikirkan semua mengenai corona maka segala sesuatu yang akan kita lakukan terasa begitu berat dan sangat melelahkan lahir dan batin.Â
Secara tidak sadar, kondisi semacam ini akan menggiring diri kita menjadi stress. Dan jangan lupa, kondisi kita yang terganggu akan merembet kepada seluruh anggota keluarga. Hal ini mengacam kita untuk tidak bisa melewati hari hari yang begitu membosankan.
Cari inisiatifÂ
Dalam kondisi seperti ini, kita dituntut agar mampu mencarikan solusi bagi diri dan keluarga kita, yakni dengan mengambil inisiatif mencari berbagai kegiatan yang menyenangkan hati.Â
Sesungguhnya kita dapat berbuat banyak hal tanpa terbelenggu dengan corona, misalnya kita yang suka melukis, maka kita melukis. Yang suka berkebun mulailah menanam sesuatu kalau tidak punya lahan maka ambilah pot atau kardus Kemudian diisi dengan tanah lalu mulailah menanam sesuatu disana. Akan tak terasa hari berlalu dengan cepat bila kita sibuk.
Kami menyibukkan diri dengan memasak.bersih bersih kan rumah, jalan pagi dan menikmati udara segar dengan tetap menjaga jarak. Kemudian membaca menulis dan nonton TV hingga tak terasa seminggu telah berlalu dan tidak stress.
Seperti yang sudah pernah saya tuliskan, kami juga pergi ke pantai untuk menikmati udara segar,tapi tidak semua orang bisa seperti kami, mungkin jauh dari pantai. Karena itu, apa yang baik bagi saya belum tentu juga akan baik bagi orang lain karena situasi dan kondisi kita berbeda beda.Â
Bagi yang pantainya ramai dikunjungi, maka justru ke pantai hanya akan mengundang bahaya terkontaminasi dengan pengujung lainnya. Karena itu dalam kondisi seperti ini, setiap orang dituntut untuk mampu menata ulang hidupnya,sesuai dengan kondisi dan situasi yang sedang berkembang,Â
Bila kita hanya jadi penonton saja, maka hal hal kecil sekalipun akan memicu kita bisa jadi stress karena itu kita sikapi semua hal dengan bijaksana sehingga kita terlepas dari belenggu stress.
KesimpulanÂ
Tidak seorangpun dari antara kita yang dapat memastikan, kapan kondisi yang sangat tidak mengenakkan ini akan usai dan kehidupan kita akan kembali berjalan normal. Karena itu,jangan menunggu hingga kita menjadi putus asa akibat terpaku pada situasi dan kondisi yang mencengkam, serta menjalani kehidupan yang membosankan. Mulailah dari sejak saat ini,untuk menemukan ide ide yang pas dan serasi bagi kita dan keluarga,
Biarpun tampaknya hanya kegiatan sepele dan tidak akan menghasilkan secara materi,setidaknya kita mampu melalui hari hari dengan selamat. Misalnya dengan membaca, menulis atau mengisi teka teki silang,maupun menonton film humor yang menyegarkan.Â
Kita harus tetap waspada dan mengikuti petunjuk serta aturan yang dibuat pemerintah setempat,seperti lockdown, social distancing dan menghindari tempat tempat keramaian.Â
Dengan cara yang sangat sederhana ini, tanpa terasa hari demi hari dapat kita lalui dengan tetap ceria dan jauh dari stress. Semoga badai corona ini segera berlalu dari muka bumi ini.
31 Maret 2020.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H