Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat Panik Virus Corona, Dukungan Orang Terdekat Sangat Berarti

19 Maret 2020   04:44 Diperbarui: 19 Maret 2020   05:55 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Heboh  Virus Corona
Semakin hari tampak nyata kepanikan dalam menghadapi wabah virus corona. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga melanda hampir seluruh pelosok dunia. Bahkan Australia tidak luput terkena imbasnya.

Hal ini tampak nyata dari mulai panic buying, yang awalnya hanya main borong kertas tissu toilet, tapi belakangan menyerbu rak daging dan rak makanan apapun. Hal ini kami alami dan tengok sendiri di beberapa supermarket jumbo.

Info dari sana-sini yang bertebaran di mana-mana mengenai virus corona yang sudah melanda seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Banyak orang ketularan virus ini dan sudah banyak korban di berbagai negara, seperti Italia, China, Korea, Iran, dan lainnya.

Semakin melengkapi suasana kepanikan  dimana mana Orang  dicekam rasa kuatir akan terjangkit virus tersebut sehingga sangat berlebihan memproteksi diri dengan tidak berani dekat pada orang lain dan sebagainya.

Akibat dari ketakutan yang berlebihan,maka tanpa sadar sebagian masyarakat mengalami kepanikan. Masyarakat yang selama ini dikenal sangat santun, ternyata kepanikan telah menyebabkan terjadinya perubahan perilaku pada banyak orang.

Hal ini sangat kentara menyaksikan orang saling berebutan berbelanja, karena terpapar panic buying. Bahkan ada yang tega saling berantem hanya demi mendapatkan kertas toilet.

Kecemasan Melanda Semua Lapisan Masyarakat
Sesunguhnya rasa kuatir adalah sangat wajar tapi ternyata kekuatiran ini tidak hanya dialami oleh orang awam seperti saya dan suami, tapi juga merembet ke tenaga medis.

Kemarin, sewaktu saya ke dokter gigi, dokter tersebut tidak berani memeriksa saya, hanya karena saya mengisi daftar ada batuk sedikit. Dia merasa kuatir kalau kalau saya terkena virus corona. Padahal saya sudah jelaskan bahwa saya tidak demam dan tidak sakit kepala hanya batuk sesekali, karena kelamaan dalam ruang ber-AC.Tapi dokter yang akan memeriksa gigi saya tetap tidak bersedia memeriksa gigi saya.

Alangkah kecewanya saya karena dokter tersebut sangat takut akan keadaan saya hanya karena saya secara jujur menuliskan dalam data,bahwa saya terkadang batuk. Akhirnya kami pulang setelah menghabiskan waktu menunggu dan jalan bolak-balik. Sekretarisnya sampai minta maaf berkali-kali.

Perhatian Orang Terdekat Sungguh Sangat Berarti
Dalam minggu ini ,secara bergantian kami dapat telepon dari ketiga anak-anak kami yang semuanya sudah berkeluarga. Mulai dari putri kami Irvianty yang tinggal di Wollongong, menelpon dan menanyakan apakah saya sudah membeli tissu dan keperluan yang lain untuk siap siap? Karena di Wollongong semua rak kertas toilet dan makanan kosong.

Saya menjawab bahwa untuk persiapan seminggu sudah ada di rumah dan bahwa di Perth juga sama keadaannya, semua rak kertas toilet kosong.

Walaupun hanya menelpon, tapi bagi kami sungguh merupakan hal yang sangat berarti, karena putri kami kuatir bila kondisi semakin memburu dan terjadi larangan keluar rumah. kami sudah mempersiapkan kebutuhan hidup. .

Lalu putri kami berpesan pada papanya, agar berhati-hati jaga kesehatan,karena dulu pernah dirawat di Wollongong Hospital selama sebulan, karena infeksi paru-paru akibat terjatuh di tangga pesawat. Walaupun sudah sembuh,tapi harus hati-hati.

Perhatian dari putri kami,sungguh sangat berarti bagi kami berdua.Dan bukan hanya sekali,tapi berkali kali putri kami menelpon,saking kuatirnya keadaan kami.

Telepon dari Putra Kami di Jakarta
Demikian juga ketika anak kedua saya menelepon menanyakan apakah  tidak  sebaiknya kami pulang ke Indonesia saja,karena di Indonesia musim panas, sedangkan Australia musim gugur menuju musim dingin.

Virus corona disebut tidak mempan dengan hawa panas. Dan tentu tidak lupa agar kami berdua berhati-hati. Kalau dulu, kami yang mengingatkan anak-anak agar berhati-hati jaga kesehatan, tampaknya kini giliran anak-anak kami mengingatkan kami.

Telepon dari Putra kami dan mantu
Ketika mantu dan anak kami yang pertama menanyakan tentang persiapan kami akan  persiapan kebutuhan dapur  dan barang lainnya, ,kami merasa diperhatikan dan merasa lega, karena orang orang terdekat memberi perhatian yang berarti.

Kata putra kami ,:"Papa mama, kalau ada perlu sesuatu,telepon saja ,saya akan antarkan ya"  Dan masih disusul dengan pesan dari mantu kami,agar kami mempersiapkan segala sesuatu ,agar bilamana diberlakukan  lockdown,kami berdua jangan sampai kekurangan makanan. 

Dan masih dilanjutkan dengan pesan putra kami kepada papa nya:" Papa mama,jangan ketempat yang ramai sementara ya " Pesan yang sangat menyentuh hati kami sebagai orang tua.

Perhatian yang begitu besar dari anak anak dan mantu cucu kami,sungguh sangat berarti bagi kami.Karena menghadapi kondisi yang sangat tidak nyaman,karena dihampir seluruh media,sebagian besar beritanya adalah tentang mengganasnya  virus korona.

Dengan adanya dukungan moril dari anak mantu cucu ,kami merasa tidak sendirian menghadapi kepanikan ini Walaupun kita percaya ,bahwa sesungguhnya kita tidak pernah berjalan sendirian,karena ada Tuhan yang selalu melindungi,tapi sebagai manusia biasa,perhatian tulus dari orang-orang terdekat,sungguh terasa sangat menguatkan kami berdua.  Tak terbayangkan bila dalam usia mendekati angka 77 tahun dan tinggal di negeri orang,tanpa perhatian anak mantu dan cucu cucu.

Kesimpulan
Disaat kondisi mencekam seperti ini,sungguh sangat terasa bahwa hubungan kekeluargaan yang erat antara anak mantu serta cucu cucu dengan  kami sebagai orang tua,sungguh sangat dibutuhkan. Kami bersyukur kepada Tuhan,telah menganuerahkan kami, anak mantu cucu yang sangat peduli dan menyayangi kami  berdua

19 MARET 2020.
Salam saya
ROSELINA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun