Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saling Mengalah Dimulai dari Hal-hal Kecil

23 Desember 2019   04:20 Diperbarui: 23 Desember 2019   04:22 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh lain 

Suami biasanya hanya mau nonton flm Action,seperti  Film Rambo ,Film Kungfu dan sejenisnya,  sedangkan saya suka flm drama dan history,maka sekali kali suami nonton juga ikut nonton tapi tidak pernah mengambil alih remote dan mengganti film yang sedang asyik saya tonton. 

Kami duduk berdampingan.Suami sibuk membaca atau menulis,sedangkan saya duduk santai sambil menikmati film drama Korea. Hal yang tampaknya sepele tapi bila masing masing tidak mau mengalah,bisa menyebabkan terjadinya pertengkaran,hanya gara gara rebutan remote control TV.

Urusan Makan 

Sejak dulu,suami hobi sarapan dengan sebungkus mie instant dan telur mata sapi.Saya sendiri lebih suka makan nasi dengan lauk pauk. Maka kami atur ,bila hari ini sarapan dengan indomie dan telur mata sapi,esok harinya,kami sama sama makan nasi.Walaupun sesunggunya suami tidak suka makan nasi sebagai sarapan. 

Karena sudah terbiasa saling mengalah,maka sama sekali tidak ada lagi masalah mengenai makanan Kalau hal hal kecil sudah bisa diatasi maka hal hal besarpun bisa diatasi dengan berunding baik-baik agar tidak terjadi masaalah dalam kehidupan berumah tangga. 

Karena kami berdua,hanyalah manusia biasa seperti orang lain,maka tidak mungkin,tetiba bisa akur secara otomatis. Semuanya butuh proses pembelajaran diri .Kuncinya adalah mau  dan siap untuk saling mengalah dan saling memahami.

Harus Mau Mengubah Kebiasaan Sebelum Menikah

Sebelum menikah, dihari libur , saya biasanya  bebas pergi berjalan jalan bersama teman teman wanita. dan pulang malam hari.Tapi setelah menikah,  suani tidak setuju, maunya kalau libur ,kami jalan bersama sama. Sementara itu,saya merasa tidak bebas bila kerumah teman ,didampingi suami 

Sementara itu, kebiasaan suami pergi berbuiru dengan teman temannya ,dan baru pulang hingga malam hari.Sebagai seorang istri,tentu saja saya tidak senang ditinggal sendirian dirumah. Sedangkan untuk ikut berburu, tentu tidak mungkin bagi saya.

Untuk menyesuaikan diri,butuh waktu dan kerelaan untuk saling mengalah,sehingga akhirnya kami sudah terbiasa,kemana mana pergi bersama sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun