Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagi Saya Horor Itu Nyata

8 September 2019   05:59 Diperbarui: 8 September 2019   06:51 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca berbagai peristiwa horor yang dialami oleh orang lain,bukan semakin menakutkan,malahan merasa lega,karena ternyata ,bukan hanya diri saya sendiri yang mengalami,tapi juga orang lain. Tapi ada yang mau menceritakan,tapi ada juga yang memilih ,menyimpan pengalaman menakutkan sebagai rahasia pribadi.

Karena masih ada satu lagi pengalaman horor ,yang bagi saya adalah  nyata,maka saya pikir lebih baik saya ceritakan agar orang lain juga lega. Bahwa bukan karena dirinya ada kelainanan jiwa, tapi dapat gambaran, bahwa hal tersebut adalah hal yang menjadi pengalaman mistik setiap orang. Mengenai apakah dianggap sebagai khayalan,juga tidaklah mengapa,karena tidak ada yang dirugikan.

Tahun 1973 Di Kampung NIas  -Padang

Pada tahun 1973, ekomomi kami sudah  mulai membaik  Suami sudah tidak lagi menjual kelapa,tapi sudah alih profesi,menjadi pengusaha Kulit manis,biji kopi dan bahan dasar rempah rempah,untuk diekspor.

Kami memutuskan pindah dari Pasar Tanah Kongsi . ke Kampung Nias. Rumah kami bangun memang belum siap betul tapi sudah bisa dihuni. Maka kamipun tinggal dirumah yang belum siap tersebut. Waktu itu saya telah mempunyai seorang putera bernama Irmansyah dan  waktu itu  saya lagi hamil enam bulan .

Entah kenapa saya pingin sekali makan sate kambing Biasanya saya tidak makan sate kambing ,melainkan sate ayam.Mungkin karena hamil,maka saya ngidam. Saya maunya sate kambing.

Tapi, sate kambing jarang dijual oleh Penjual sate jalan keliling  dari rumah penduduk,karena biasanya yang di jual adalah Sate Padang atau Sate Ayam.

Tapi, Saya pingin sekali sate kambing Kata orang , kalau wanita lagi ngidam ,harus dipenuhi ,kalau tidak,akibatnya bisa membuat anak yang akan lahir ,air liurnya meleleh terus. Dan walaupun tidak percaya,tapi saya tentu tidak ingin,anak saya kelak seperti itu.

Pada Suatu Malam

Setelah menunggu tiga hari,suatu senja,hari tampak mendung dan cuaca gelap.Tiba tiba saya mendengar orang berteriak  "Sate kambing !,sate Kambing!"Saya mendengar dan keluar rumah untuk memanggil Penjual Sate Kambing tersebut.

Tukang sate mampir dipekarangan rumah kami .Karena rumah belum siap  dan lampu PLN belum nyala,maka sementara kami hanya gunakan lampu dinding ,sehingga suasana jadi remang remang. Saya buru buru memesan satu porsi Sate Kambing  dan berdiri menunggu disana,saking ngiler. Kemudian,saya pesan satu bungkus lagi,untuk suami.

Sementara menunggu, saya tidak sabaran dan segera menikmati sate kambing yang sudah ada di depan mata saya.Rasanya ,wah bagaimana tuh..pokoknya sangat nikmat!

Ketika Mau Membayar Alangkah Kagetnya Saya

Setelah selesai makan, saya turun ke pekarangan,untuk   membayar Lalu saya bertanya pada pak tua yang menjual sate ,berapa harus saya bayar? Tapi yang dipanggil hanya  diam saja. Lalu saya tanya dengan suara keras :"Pak,berapa harus saya bayar?"  Dan ketika Penjual Sate mengangkat wajahnya, saya merasa hampir pingsan. Saya melihat kepada bapak tua tersebut.

Alangkah kagetnya saya karena tukang sate ,wajahnya rata, kayak dinding rumah Saya menjerit sekeras kerasnya dan  dari dalam rumah,tampak suami  berlari keluar ,serta memeluk saya dan bertanya kenapa? 

Saya menunjuk kearah Tukang Sate, tapi ternyata tidak ada siapa siapa disana.Tukang sate tadi hilang lenyap sudah.Saya berpikir jadi yang saya makan tadi sate kambing itu apa?

Karena pada waktu makan, saya sama sekali tak merasa ada yang  aneh waktu makan tadi Bahkan saya puas sudah mendapatkan apa apa yang saya idamkan.

Suami  memeluk dan membawa saya masuk kedalam rumah,Tubuh saya menggigil. Suami menghibur,ya jangan dipikir lagi .Kita berdoa ya,mohon perlindungan Tuhan.Syukur suami sangat tenang ,sehingga saya  merasa lebih aman.

Kapok Makan Sate Pikulan

Setelah kejadian tersebut saya tidak mau lagi makan sate ,yang dibawa oleh Penjual Sate Pikulan.Bila ingin makan sate,saya ajak suami makan sate di warung yang biasa.

Syukur anak saya lahir dengan selamat.Walau kejadian sudah lama sekali,tapi aneh,hingga saat ini,bila pulang kampung,saya masih trauma ,makan sate yang dijual pedagang keliling,kecuali siang hari.

8 September 2019.

Salam saya,Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun