Kami hanya mengelilingi kota Payahkumbuh dengan kendaraan , karena tujuan kami adalah permandian alami Batang Tabik. Yang lokasinya berdampingan dengan kampung halaman kedua orang tua suami saya,dan juga Batang Tabik,dimana disanalah kampung halaman suami saya .Yaitu Labuah Basilang tidak jauh dari Batang Tabik ,yakni  kira-kira 3 km .
 Kota Padang
Dari Bukit Sentiong ini,kita dapat menyaksikan Kuburan Cina,yakni lokasi dimana warga Tionghoa yang  meninggal dimakamkan. Batu nisan yang unik ,dimana terdapat nama  seluruh anggota keluarga,Diantaranya terdapat kuburan yang sudah berumur lebih dari seratus tahun.Dulu pernah ada rencana untuk  membangun hotel berbintang dengan kerja sama dengan perusahaan dari Perancis.Namun kemudian tidak dilanjutkan,entah karena alasan apa.Dari sini,bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Pantai Si Malin Kundang,yang juga sudah melegenda
Melanjutkan Perjalanan ke Bengkulu
                                                    Â
Dari Jakarta kami menumpang pesawat Sriwijaya dan menginap di Hotel Santika
Di jaman Belanda,nama Bengkulu ini di kenal dengan Bengkulen.Mengapa Bengkulu menjadi menarik dan penting,adalah karena disini merupakan tempat kediaman Bung Karno yang diabadikan sebagai objek wisata. Ada banyak foto-foto dokumen dan buku-buku sejarah terdapat didalam rumah ini. Ada barak militer yang sudah tua dan menarik .Dahulu di tahun 1950 an kapal-kapal yang berangkat dari Padang mau ke Jakarta singgah dulu dipelabuhan Bengkulu ini.Menurunkan dan menaikkan Penumpang baru serta barang dagangannya.Kami tidak sempat mengujungi lokasi dimana bunga Raflesia berkembang.
Mengujungi JambiÂ
Dari Bengkulu ke Jambi kami menumpang pesawat Lion yang melalui Jakarta baru menuju Jambi dan di Jambi kami menginap di hotel Amaris.