Araluen Botanic Park                                                             Â
Pagi-pagi sekali kami telah siap siap menuju Araluen Botanic garden karena menurut  di peta hanya satu jam 10 menit perjalanan kesana. Kami berangkat hanya berdua saja, yakni saya dan suami yang mengemudikan kendaraan pemberian putra kami.
Tapi karena pertama kali kami mengunjungi  Araluen, walaupun menggunakan penunjuk arah melalui ponsel, ternyata kami nyasar. Sehingga memakan waktu satu setengah jam baru sampai. Perjalanan menuju ke Araluen semakin lama semakin memasuki perkampungan yang sepi, sehingga kami sempat berpikir, jangan jangan hanya kami yang berkunjung kesana. Di kiri kanan tampak tumbuh-tumbuhan menghijau dan di beberapa lokasi tampak bunga aneka warna yang sedang berkembang. Tapi begitu sampai di depan gerbang masuk, kami tersenyum, sebab sudah ramai pengunjung yang datang.
Biaya masuk
Biaya masuk berupa karcis untuk anak anak $10 dolar, orang dewasa $ 16 dan Pensiunan $8 dolar. Karena kami memegang kartu Consencion, maka kami hanya membayar separuh harga. Petugas di sana sangat ramah, walaupun sibuk melayani orang banyak. Ketika kami menanyakan apa artinya: "Araluen", maka wanita yang bertugas di sana memberikan penjelasan singkat serta menyerahkan selembar brosur kepada kami, Yang isinya adalah penawaran bagi yang senang berolah raga lintas alam, bisa menjadi member dengan biaya $25 perbulan dan untuk satu keluarga (ayah, ibu +6 orang anak) $60 perbulan dan untuk keluarga, juga ada tarip khusus sebagai  life member, yakni  senilai $600 atau kalau dinilai dalam rupiah, sekitar 6,5 juta rupiah. Dengan catatan, boleh masuk secara bebas sepanjang tahun, bagi ayah dan ibu, serta maksimal 6 orang anak-anak
Kereta Api Mini
Ketika kami  berjalan menuju kafe, terlihat ada kereta api mini. Harga untuk tiket $6 dolar, sedangkan Pensiunan hanya membayar $3 dolar. Karena kalau berjalan mengelilingi taman cukup jauh dan memakan waktu, kamipun ikut naik kereta mini.
Tanah  ini dibeli warga Australia yang bernama Simon pada tahun 1929 dan merekut anak-anak muda untuk membersihkan dan mulai menanam bunga  bunga disini. Pada usia 65  Simon meninggal yaitu ditahun 1948.. Kemudian taman ini berpindah tangan, ganti berganti pemiliknya sampai pada tahun 1990 dikelola oleh pemerintah secara resmi. Ada puluhan jenis bunga bungaan yang ditanam disini dan berkembang sesuai musim. Setiap ruas jalan, tampak tertata dengan rapi. Tidak tampak ada sampah atau bekas bungkusan makanan yang terserak dilantai.. Begitu juga dengan toiletnya cukup bersih.