Â
Kemajuan  zaman,tentu saja patut kita syukuri karena banyak sekali kemudahan yang dapat dirasakan secara nyata. Misalnya,kalau dulu kita mau beri kabar pada keluarga yang tinggal di kota lain, maka kita mesti berkirim surat melalui pos. Perlu waktu untuk mengantarkan ke Kantor Pos dan terkadang harus ikut antrian membeli perangko.Â
Sesudah surat di poskan, maka masih butuh  waktu berhari  hari baru bias tiba di alamat yang dituju. Apalagi kalau  alamat yang dituju berada diluar negeri, maka boleh jadi berminggu minggu,baru akan tiba di alamat yang dituju.
Seiring dengan kemajuan zaman, maka kini kita bisa langsung sms kepada kerabat atau sahabat kita dimanapun mereka berada. Kalau dulu kita mau foto harus punya uang dulu baru bisa berfoto dan mengirimkan kekeluarga Akan tetapi sekarang cukup  dengan Ponsel saja foto sudah bisa langsung di forward  kan kepada siapapun yang ingin dikirimi foto.
Begitu juga  dulu kita tidak bisa nonton TV karena belum ada ,sehingga harus menonton  di bioskop Kalau ada anak  yang masih kecil, maka harus, menitip anak anak di rumah orang tua.baru kita bisa menonton.
Sisi Negatif dari  Kemajuan Zaman
Dahulu, anak anak patuh kepada orang tua. Semua harus persetujuan orang tua baru bisa dilaksanakan. Misalnya pulang  sekolah tengah hari langsung pulang dan makan bersama dirumah. Kalau mau pergi  atau mampir kerumah teman harus minta persetujuan  orang tua dulu baru bisa pergi ,karena setiap ada kegiatan harus setahu orang tua masing-masing. Hubungan antara anak dan orang tua pada masa itu sangat erat. Sarapan pagi bersama.makan siang dan makan malam,semua anggota keluarga berkumpul.
Kalau menyaksikan hubungan antara anak anak dan orang tua dizaman mileneal ini, sungguh sangat memprihatinkan. Karena anak anak sekolah pergi pagi pulangnya sore. Sehingga kesempatan untuk makan siang bersama,sudah tidak mungkin lagi. Anak anak, makan siang di kantin sekolah amat jarang  anak anak yang mau membawa bekal dari rumah.
Pulang sore,tidak bias langsung pulang kerumah. Seperti misalnya cucu cucu kami di Australia. Sore pulang sekolah anak anak ada kegiatan, misalnya menari, musik, gymnastic dan sebagainya. Ketika mereka pulang kerumah sudah sangat lelah sehingga waktu yang tersisa untuk dapat bersama sama dengan seluruh anggota keluarga terlewatkan.
Anak anak zaman sekarang punya HP Â
Jadi kalau ingin kerumah teman cukup sms saja keorang tua tanpa minta persetujuan cukup melaporkan saja Kadang kala ada anak yang menginap dirumak temannya karena sudah terlalu malam tidak sempat pulang lagi Akibatnya hubungan antara anak dan orang tua, semakin hari semakin jarang bertemu. Â Masing masing mempunyai kesibukan tersendiri.
Ayah  mengurus bisnis, sedangkan ibu, sibuk dengan organisasi  wanita. Sementara itu  anak anak juga memiliki kesibukan tersendiri, yakni dengan semua kegiatan  diluar sekolah.
Liburan bersama
Dulu kalau liburan pergi bersama keluarga,misalnya pulang kampung atau ikut tour keluar negeri,maka anak-anak ikut orang tuanya Selama perjalanan, cukup waktu untuk bergembira bersama. Anak anak zaman sekarang tidak mau diajak pergi bersama keluarga, mereka lebih suka bersama teman-temannya.
Kelak Berdampak Pada Hubungan Antara Anak dan Orang Tua
Kebiasaan ini akan terbawa sampai dewasa. Walaupun satu keluarga, tapi anak anak sudah terbiasa sendiri tanpa orang tua, sehingga ketika orang tua sakit anak anak tidak sempat datang menjenguk karena sibuk. Mereka tidak merasa bersalah karena sudah biasa dari kecil tidak dekat dengan orang tuanya.
Pada saat saat seperti inilah, sebagai orang tua, kita baru merasakan bahwa kemajuan zaman secara tanpa sadar sudah menyebabkan hubungan antara orang tua dan anak anak menjadi tawar dan renggang.
Untuk Meminimalkan Efek Negatif ini, maka sebagai orang tua,perlu kita menyediakan waktu bagi anak anak kita. Apalah artinya kesuksesan yang kita kejar bila hubungan kita dengan anak anak menjadi tawar dan tidak berbahagia. Walaupun kita sibuk maka setidaknya mampu memanfaatkan waktu yang tersisa untuk saling berkomunikasi.
Karena bilamana komunikasi terputus, maka hubungan pun secara  perlahan anak menjadi renggang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H