Bulan lalu sewaktu kami ikut hadir merayakan Wisuda cucu kami Dea Effendi dikampus nya kami sudah merasa sangat bangga dengan cucu kami yang menamatkan Master Degree dibidang Marketing dalam usia 22 tahun. Hanya selisih satu tahun dari ayahnya IrmansyahÂ
effendi ,yang ,adalah  merupakan putra pertama kami,yang diwisuda pada usia 21 tahun dengan predikat:"Magna Cumlaude " di California, Amerika Serikat. Malam inaugurasi diselenggarakan padaÂ
 tgl 5 Agustius ini diadakan di kampus The University of Western Australia.Tentu saja,kami bangga ikut menyaksikannya.
Keesokan harinya Dea langsung bekerja karena dia telah diterima disuatu perusahaan di kota Perth. Mungkin disamping sudah lulus, Dea juga memiliki beberapa prestasi di perusahaan ,dimana selama masih kuliah, ia bekerja paruh waktu.
Gaji Pertama Untuk  Makan  Bersama Keluarga
Bulan September ini. berarti genap satu bulan bekerja. Dea mengundang kami dan seluruh keluarga untuk makan malam ditanggal 11 September 2017 direstoran Deyavu Rooftop di Perth. Cukup jauh juga perjalanan menuju Deyavu restoran,karena kami kuatir nanti kesulitan  mencari dimana lokasi
persis maka pagi hari  kami meluncur dari rumah untuk mencari lokasi keberadaan restoran tersebut Supaya sorenya ,kami  bisa hadir tepat waktu, karena diundang jam 18.00. Karena walaupun yang mengundang adalah cucu sendiri,tapi kami ingin menunjukkan bahwa dalam hal apapun,disiplin waktu perlu diperhatikan. Untuk menghargai orang yang mengundang kita,walaupun anggota keluarga sendiri.
Jam 17.30 kami tiba didepan Deyavu mencari tempat pakir ,ternyata ada satu tempat kosong,sehingga  kami pakir disana. Membayar parkir senilai 2 dolar, karena pakiran berlaku sampai jam 18.00 selewat itu gratis. Karena kami pikir masih terlalu awal untuk masuk ke restoran, maka kami duduk menunggu di kendaraan. Sementara itu cucu kami yang pertama ,bersama istrinaya juga sudah tiba dan mendapatkan tempat parkir ,persis dibelakang kendaraan kami,
Tiba tiba ponsel saya berdering dan langsung saya jawab, Ternyata telpon dari  cucu kami yang mengatakan dia sudah sampai dan melihat kami pakir diseberang Deyavu. Kamipun  menuju restoran.Memang cukup tinggi letak restoran dilantai tiga ,harus naik tangga karena left tidak bekerja alias rusak. Cukup tinggi tangga yang harus didaki sebelum tiba direstoran Deyavu.Ruang restorannya tidak terlalu luas,namun dikemas sangat rapi dan didekorasi secara khusus. Lumayan ramai tamu yang sudah duduk makan malam disana,walaupun masih jam 6.00 sore.
Tinggal Di Australia ,Tapi Tradisi Indonesia Tetap Dijalankan
Cucu kami menerangkan,gaji yang pertama diperoleh sesudah  menyelesaikan kuliah dan resmi bekerja disuatu perusahaan sebagai karyawan tetap,dimanfaatkan untuk mengundang semua keluarga terdekat untuk menikmati hasil jerih  payah nya yang pertama. Kami sangat berbahagia,karena ternyata ,walaupun sudah lama tinggal di negeri orang,tapi  cucu kami yang memang lahir di Indonesia, tetap ingat akan tradisi yang berlaku di Indonesia. Dimana gaji pertama dari seorang anak, dirayakan dengan mengundang anggota keluarga untuk makan bersama.
Menurut Dea, walaupun lokasi restoran Deyavu ini cukup jauh, tapi ia ingin  mencoba rasa yang berbeda dari biasanya, Jadi kami diajak supaya bisa mencicipi menu masakan, direstoran yang tidak pernah kami datangi sebelumnya. Sementara menunggu pesanan tiba, kami disuguhi mimuman yang beralkohol sedikit, yang dikombinasikan dengan minuman yang diberikan sepotong kulit manis.
Kebanggaan Bagi Kami Sekeluarga
Disamping mengucap syukur atas keberhasilan cucu kami,acara makan bersama ini merupakan kebahagiaan bagi kami semuanya Karena disini berkumpul putra kami bersama istri dan anak anak, serta sekaligus mantu cucu kami Astrid. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk berkumpul 3 generasi untuk santap malam bersama. Dan tidak kurang pentingnya,adalah Dea yang sejak usia balita dibawa ke Australia,walaupun kini sudah dewasa dan menamatkan kuliahnya hingga selesai master tetap memegang teguh tradisi dan kesantunan gaya Indonesia terhadap orang yang lebih tua.
Usai makan malam, kami masih duduk disana,sambil bersenda gurau, Namun karena menengok para tamu sudah banyak yang antri, maka kami meninggalkan restoran dan pulang kerumah dengan rasa syukur
Burns Beach ,14 September 2017.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H