Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Indonesia yang Tak Terlupakan

14 September 2017   08:16 Diperbarui: 17 September 2017   21:52 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal Di Australia ,Tapi Tradisi Indonesia Tetap Dijalankan

Cucu kami menerangkan,gaji yang pertama diperoleh sesudah  menyelesaikan kuliah dan resmi bekerja disuatu perusahaan sebagai karyawan tetap,dimanfaatkan untuk mengundang semua keluarga terdekat untuk menikmati hasil jerih  payah nya yang pertama. Kami sangat berbahagia,karena ternyata ,walaupun sudah lama tinggal di negeri orang,tapi  cucu kami yang memang lahir di Indonesia, tetap ingat akan tradisi yang berlaku di Indonesia. Dimana gaji pertama dari seorang anak, dirayakan dengan mengundang anggota keluarga untuk makan bersama.

Menurut Dea, walaupun lokasi restoran Deyavu ini cukup jauh, tapi ia ingin  mencoba rasa yang berbeda dari biasanya, Jadi kami diajak supaya bisa mencicipi menu masakan, direstoran yang tidak pernah kami datangi sebelumnya. Sementara menunggu pesanan tiba, kami disuguhi mimuman yang beralkohol sedikit, yang dikombinasikan dengan minuman yang diberikan sepotong kulit manis.

Kebanggaan Bagi Kami Sekeluarga

Disamping mengucap syukur atas keberhasilan cucu kami,acara makan bersama ini merupakan kebahagiaan bagi kami semuanya Karena disini berkumpul putra kami bersama istri dan anak anak, serta sekaligus mantu cucu kami Astrid. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk berkumpul 3 generasi untuk santap malam bersama. Dan tidak kurang pentingnya,adalah Dea yang sejak usia balita dibawa ke Australia,walaupun kini sudah dewasa dan menamatkan kuliahnya hingga selesai master tetap memegang teguh tradisi dan kesantunan gaya Indonesia terhadap orang yang lebih tua.

Usai makan malam, kami masih duduk disana,sambil bersenda gurau, Namun karena menengok para tamu sudah banyak yang antri, maka kami meninggalkan restoran dan pulang kerumah dengan rasa syukur

Burns Beach ,14 September 2017.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun