foto dari pak Budi Soehardi
Karena suami diminta untuk membawakan acara berbagi ,yang dijadwalkan bertiga dengan pak Budi,ibu Wulan dan pak Effendi.Maka kami diminta untuk menunggu diruang Vip karena sebentar lagi  giliran akan sampai.Diruangan Vip kami berkenalan dengan pak Budi yang ramah ,tidak sombong seperti kebanyakan orang, yang  kalau bertitel dan jabatan tinggi  akan pongah.Beliau terkesan sangat rendah hati. .Pak Budi menanyakan kami di Australia tinggal dimana,yang kami jawab kadang-kadang di Perth dan kadang-kadang di Wollongong.
Menurut Pak Budi .sangat senang dengan Wollongong dimana pernah berlatih sebelum menjadi Pilot, dikota ini menerbangkan pesawat menyusuri lautan disepanjang pantai Walaupun sudah jadi orang terkenal.tapi pak Budi berbicara dengan kami berdua,tak ubahnya bagaikan teman yang sudah lama tidak ketemu. Lagi sebuah kebahagiaan bagi kami berdua/
Acara berbagi
Mulanya dikatakan panitia ada 30 menit untuk berbicara didepan,apakah ada slide yang mau ditayangkan? Karena setiap orang hanya 10 menit berbicara, maka suami berpikir sebaiknya langsung saja supaya menghemat waktu .Pak Budi dan Bu Wulan  menggunakan slide sewaktu persentasi. Hanya suami saya yang tidak menggunakan slide dan tersisa waktu sangkat singkat. Hingga tidak dapat menyelesaikan ,materi yang rencananya akan disampaikannya.
Berkumpul distand pak Thamrin Sonata
Setelah siap acara berbagi kamipun berkumpul dimeja,dimana pak Tamrin Sonata menggelar beragam buku,karya dari teman teman Kompasianers,termasuk buku yang menuliskan tentang kami berdua..Disini kami menemui banyak sahabat kompasianers.baik yang belum pernah dan yang sudah pernah jumpa dikompasianival  yang lalu.Begitu banyaknya.sehingga saya tidak dapat mengingat semua nama.
Karena ada yang menunggu kami dirumah,maka sebelum acara Kompasianival selesai,kami pamitan untuk pulang.Dengan membawa sejuta kenangan indah dan berkesan. Bertemu dengan para sahabat dari seluruh Indonesia,yang tergabung di Kompasiana ini. Indahnya sebuah persabahatan ,dapat menjadi magnit yang begitu kuat,sehingga orang tidak lagi memikirkan biaya dan halangan untuk bisa saling bertemu.
Jakarta, Â 10 Oktober 2016.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya