Sering teman suami datang dan minta dipinjami dengan cek sebesar 10 juta yang akan dilunasi juga dengan cek jatuh tempo satu bulan,semua ini saya tidak ladeni,karena saya tahu kalau sudah diberika uang mau diminta kembali pasti susah dan cek yang diberikan cuma harga selembar kertas 25rupiah saja tidak ada isinya.
Teman-teman menertawai saya yang begitu ketat dalam hal uang ini,tapi saya diamkan saja.Saya berusaha untuk mengelola semua pengeluaran sedikit mungkin supaya export kami bisa lancar saja.
Semua kebutuhan pokok saya penuhi,keperluan lain yang tidak mendesak saya lupakan sementara.Karena kalau sebagai seorang wanita, apa yang tampak mau dibeli,maka pengeluaranpun tidak terbatas sehingga akan mempengaruhi keuangan perusahaan. Karena itu,saya memisahkan antara keuangan untuk kebutuhan rumah tangga dan keuangan perusahaan,Walaupun sesungguhnya semua adalah uang kami .
Dengan demikian sayamemegang semua uang baik uang perusahaan maupun uang pribadi .Sampaisekarang semua berjalan lancar tanpa ada hal-hal yang membuat kami mengalami ketekoran dalam hal financial.
Suami Tidak PernahBeli Apapun Untuk Dirinya
Sejak saat itu,suami memilih tidak membeli apapun untuk kebutuhannya.Semua saya yang sediakan,dari mulai pakaian dalam,kaus kaki dan pakaian ,serta jas.Yang lainnya dihadiahkan oleh anak anak mantu dan cucu cucu. .
Bukan karena bentuk protes,karena seluruh uang dipegang oleh saya,melainkan sebuah kelegaan bagi suami .Karena selama di dompetnya masih ada uang dan ada yang datang minta pinjam ,ia merasa bersalah bila tidak memberikan,walaupun sudah puluhan kali dipermainkan orang, Dengan jalan ini, suami merasa hidupnya bebas dari beban batin.
Sampai tulisan ini ditayangkan biarpun kami sudah tidak mengexport hasil bumi lagi ,saya tetap memegang semua penghasilan yang diperoleh baik dalam seminar seminar dan penghasilan lainnya. Malahan setiap kali saya sodorkan catatan keuangan kami ,suami bilang :' Nggak usah”.Tapi sebagai seorang istri,saya tetap menghargai suami dan setiap bulan laporan keuangan,tetap saya berikan.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, bahwa dalam rumah tangga ,perlu ada kesepakatan bersama,serta saling menghormati dan menghargai.
Perth, 06 Juni 2016.
Salam saya,
Roaselina.