Puisi akrostik Madrasahku yang dibaca pria berkumis alumni IKIP Yogyakarta tersebut termuat dalam buku Phinastika Laksamana Kumpulan Puisi Akrostik.
Kedua buku yang diterbitkan oleh Dandelion Publisher tersebut merupakan buku dengan jumlah penulis masing-masing buku sebanyak 1.234 penulis. Penulis tersebut berasal dari kalangan pelajar, guru, pegawai dan mahasiswa. Pada buku Alegra versi MTsN 1 Bantul yang terbit Agustus 2024, warga madrasah ini menuliskan 102 buah pantun jenaka. Pantun tersebut ditulis oleh guru, pegawai, para siswa kelas 7 hingga kelas 9. Jumlah penulisnya pun sama dengan jumlah pantunnya yakni 102 orang karena masing-masing hanya boleh menulis  1 pantun. Versi buku lengkapnya sendiri memuat 1.234 pantun dengan tebal buku iv+1234 lembar.
Seperti halnya buku Alegra, buku Pinsthika Laksamana juga diterbitkan dalam 2 versi yakni versi lengkap dan versi sekolah. Untuk versi sekolah seperti yang diluncurkan di MTs N 1 Bantul, terdapat 245 puisi akrostik dan terbit bulan Maret 2024. Buku Pinasthika Laksamana masuk rekor Muri sebagaimana diposting di situs https://muri.org/ Â tertanggal 12 Maret 2024.
Pada kesempatan itu Etyk Nurhayati memberikan apresiasi untuk MTsN 1 Bantul, khususnya Tim Literasi yang sudah mengemas acara ini dengan sangat apik. Menurutnya di tangan guru yang kreatif nanti akan muncul siswa-siswa yang kreatif yang insha Allah sukses di masa depan.Â
Dia juga memberikan selamat kepada guru yang sudah bekerja kreatif dan bekerja keras untuk melaksanakan kegiatan literasi ini sehingga karya mereka terdokumentasi dalam buku.
Kepada para siswa, wanita yang pernah dinobatkan sebagai kepala madrasah termuda se-Indonesia tahun 2015 ini, berharap agar Tim Literasi dan Pustakawan kecil yang dilantik bersamaan dengan peluncuran buku itu dapat mengemban tugas dengan sangat baik. Terutama tugas menggerakkan kegiatan literasi di madrasah sampai mengikuti lomba-lomba kegiatan literasi.
Ibu yang pernah mendapat predikat kepala madrasah terbaik oleh Kementerian Agama ini berpesan tentang manfaat literasi di hadapan para siswa. Literasi hendaknya dijadikan pedoman hidup para siswa.Â
Menurutnya manfaat literasi itu meliputi: memperkaya kosa kata, menumbuhkan kreativitas, mengasah otak dan pikiran, menambah wawasan dan pengetahuan serta menambah kemampuan menghasilkan karya tulis.