Pangkur adalah fase uzlah (pangkur-menghindar). Pangkur berasal dari kata mungkur (menghindar). Pada fase ini manusia mulai menyepi, melakukan kontemplasi, meninggalkan berbagai hawa nafsu duniawi. Mereka mulai menjauhkan diri dari gemerlapnya hidup dunia dan lebih banyak mendekatkan diri kepada yang Maha Pencipta..
10. Megatruh
Megatruh merupakan fase penutup kehidupan dunia. Megatruh adalah roh atau nyawa yang sudah lepas dari tubuh. Megatruh berasal dari kata megat" dan roh yang berarti terlepasnya roh dari dalam tubuh yaitu kematian. Inilah tahapan perjalanan hidup manusia yang telah usai di dunia. Orang juga biasa memaknai megatruh sebagai mbucalke sing sarwa ala (membuang apa sifat jelek), Sifat dan karakter tembang Megatruh diantaranya sedih, prihatin, getun, (menyesal.)
11. Pucung
Pucung biasa diberi makna dengan pocong atau pengkafanan jenazah. Tembang ini menjadi tembang terakhir dari sebelas tembang macapat. Lewat tembang ini digambarkan kembalinhya manusia  kepada Sang Murbeng Dumadi, Sangkan Paraning Dumadi, Allah SWT. Badan yang telah ditinggalkan oleh ruhnya akan dirawat dan disucikan sebelum dikembalikan ke asalnya yaitu rahim ibu pertiwi. Jasad akan dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan putih sebagai lambang kesucian.
Begitulah pemahaman makna yang dikandung dalam surat Ar Rum ayat 54 dalam Alquran yang dikaitkan dengan makna tembang macapat.
Untuk penutup kita kemukakan nasehat orang tua, "Sehat mboten pareng maksiat, panjang umur mboten marakke kubur rambut putih todo ngejak mulih. Semoga kita diberi kebahgian dunia dan akhirat dengan memahami dan mengaplikasikan Surat Ar Rum tersebut. (jae)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H