Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kereta Pagi

6 Mei 2024   15:19 Diperbarui: 6 Mei 2024   15:38 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya ada satu kereta
Melintas di setiap pagi
Dalam peluit yang menggema

di ruang rindu dan bilik impian.
Aku ingin duduk bersamamu dekat jendela
Memandang hijaunya lembah, biru pegunungan

bentangan percik lautan dan putihnya mega-mega

Lalu kita sama-sama memahat angkasa
Menjelma setangkai kuas berbulu rindu
Mencoba melukis dunia dengan senyum dan salam sapaMu
Sebelum sampai stasiun terakhir: memeluk 99 asmaNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun