Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perubahan Takdir Per Detik, Cerita Bencong Jadi Kopassus

18 April 2024   09:49 Diperbarui: 18 April 2024   18:23 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ekspresi siswa MTsN 1 Bantul saat acara AMT (dok madrasah)

Cerita tersebut dimaksudkan agar ibu-ibu tidak meremehkan potensi anaknya, cita-cita putra putrinya. Anak sesungguhnya penuh dengan rahasia. Proses pertumbuhan terus berjalan dan perubahan takdir per detik. Dia lebih lanjut mengemukakan pentingnya peran orang tua terutama ibu dalam mendidik anak, Selain itu juga tidak kalah pentingnya menumbuhkan karakter anak mewujudkan anak uang hebat. Untuk itulah berdasarkan pengalamannya pesantren merupakan salah satu lembaga yang penting dalam mendidik dan menumbuhkan karakter positif anak.

Ekspresi Siswa kelas 9 MTsN 1 Bantul saat AMT (dok madrasah)
Ekspresi Siswa kelas 9 MTsN 1 Bantul saat AMT (dok madrasah)

Anak penuh rahasia.

Nazhif dalam pertemuan itu menekankan untuk menghargai proses anak dalam mendapatkan hasil. Menurutnya setiap anak penuh dengan rahasianya masing-masing.

“Bapak-ibu, anak itu penuh rahasia. Siapa sangka anak penjual kursi, lemari menjadi Presiden? Siapa itu? Itulah Jokowi, Joko Widodo. Siapa sangka anak pembuat patung berhala menjadi seorang nabi bergelar khalililah? Itulah Nabi ibrahim. Siapa sangka anak yang lahir dari orang perempuan, tak pernah disentuh laki laki menjadi seorang nabi. Bahkan, Ibu itu dianggap sebagai penzina. Siapakah itu? Nabi Isa. Siapa sangka anak yatim yang disusui orang lain yang miskin akhirnya menjadi nabi mulia? Siapa? Nabi Muhammad SAW., “ ujar Nazhif dengan raut muka penuh kesungguhan.

Lelaki yang masa lalunya pernah berjualan buku di masjid Suhada Yogyakarta, ini menegaskan kepada orang tua untuk tidak terprovokasi label iklan yang menempel pada anak di hari ini. Proses perkembangan dan perubahan akan terus berjalan. Hari ini mungkin anak kelihatan bodoh, Tetapi selama masih hidup, dia punya hak untuk menjadi anak yang sukses. Selama masih hidup, anak punya hak untuk membahagiakan kedua orang tuanya.

Orang tua harus percaya bahwa anak mereka adalah anak yang unggul, dan dapat berprestasi. Karena itu anak harus selalu diberikan motivasi dan teladan karena pilar utama kesuksesan anak adalah orang tua. Perlakukan anak sesuai dengan pribadinya. Hindari memaksakan sesuai dengan kepribadian dan keinginan orang tuanya

Namun kenyataan dewasa ini, orang tua yang tidak perduli terhadap pendidikan anaknya. Hal itu menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajar. Keberhasilan seorang anak paling utama dipengaruhi oleh lingkungan keluarga termasuk orang tua setelah itu baru sekolah dan lingkungan masyarakat. Orang tua saat ini kurang memerhatikan pendidikan anaknya. Mereka tidak memerhatikan kepentingan dan kebutuhan anak dalam belajar. Orang tua tidak terlibat dalam mengatur waktu belajar anak, dan orang tua yang tidak tahu bagaimana kemajuan dan perkembangan anak. Orang tua baru dikatakan berperan apabila ikut serta dan mau terlibat dalam proses pembelajaran dan pertumbuhan anak.

Inrekasi Nazhif dengan siswa (dok madrasah)
Inrekasi Nazhif dengan siswa (dok madrasah)

Peran dan Tugas Seorang Ibu

Ibu dalam keluarga sangat beperan penting. Ibu adalah “Menteri Pendidikan” bagi anak-anaknya. Ibu mendidik dan mengajakan keyakinan beragama, adab dan moral sehingga terbentuk kepribadian positif dalam diri anak. Pendidikan yang efektif dalam fase ini adalah memperbanyak sebagi role model, contoh yang baik pada sikap dan perilaku. Ibu adalah “Menteri Kesehatan” yang perlu memperhatikan asupan nutrisi setiap anggota keluarga, menyajikan hidangan hygenis, sampai merawat setiap anggota keluarga yang sakit. Ibu adalah “Menteri Keuangan” yang mengelola pendapatan dan pengeluaran setiap harinya. Dia harus dapat mengatur kebutuhan terpenuhi sesuai prioritasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun