Harum gerai rambutmu mengalir lembut di dinding-dinding lubang hidungku
Baju dan kain kebayamu rancak melenggang lincah memasuki makam raja-raja.
Usahlah kau ingat pahit dan kerasnya batu batu sandungan kehidupan.
Adegan demi adegan masa depan mari kita rancang kembali.
Tinggalkan saja racun-racun teknologi dan setan setan dunia maya.
Minum kembali wedang uwuh dari cangkir hati ini, adik.
Untuk menghangatkan pikiran, memerahkan semangat, menyegarkan lagi setiap hatiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!