Wedang Uwuh Buatmu l (al fakir)
Wedang uwuh ini telah kupesan untukmu adik
Eee lhadalah, gurih larutan kayu manisnya mengembang cerah lewat kedua bibirmu
Daun cengkihnya menghantarkan aroma hangat-segar dalam tiap kata yang kau ucapkan
Antara Jakarta imogiri telah kita hangatkan lewat irisan-irisan dan geprekan jahe perjalanan
Nikmatilah manis gula batu yang telah kita seduh dari waktu ke waktu
Gula batu yang telah mengkristal kita panggang dalam parapian suka dan duka
Untukmu dik, secangkir wedang uwuh ini aku sajikan.
Waktunya minum setelah lelah meniti 400 tangga ujian Pajimatan Imogiri.
Udara dan angin masih saja menelusup menepuk dedadunan di makam ini.
Harum gerai rambutmu mengalir lembut di dinding-dinding lubang hidungku
Baju dan kain kebayamu rancak melenggang lincah memasuki makam raja-raja.
Usahlah kau ingat pahit dan kerasnya batu batu sandungan kehidupan.
Adegan demi adegan masa depan mari kita rancang kembali.
Tinggalkan saja racun-racun teknologi dan setan setan dunia maya.
Minum kembali wedang uwuh dari cangkir hati ini, adik.
Untuk menghangatkan pikiran, memerahkan semangat, menyegarkan lagi setiap hatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H