Apa hubungannya antara wfh dengan cucian berkurang?
 Begini, tiap hari saya wajib menggunakan seragam sekolah yang berbeda. Dan tentunya, tiap haripun seragam harus diganti dan dicuci. Meskipun  saya mencuci seragam dengan menggunakan mesin cuci, namun hal ini tetap saja  menjadi tambahan pekerjaan  di rumah.
Dengan adanya wfh, saya tidak perlu berganti-ganti seragam setiap hari. Cukup mengenakan pakaian rapi saat berhadapan dengan murid-murid saat sesi online dan pakaian tersebut masih bisa dipakai lagi, kan tidak kotor dan tidak berkeringat pula. Lumayanlah, ini bisa mengurangi cucian rumah saya.
3. Hemat make up dan parfum.
Buat kaum wanita, make-up dan parfum adalah perlengkapan utama sebelum berangkat bekerja.  Tetapi prinsip saya, kalau tidak pergi ke luar rumah, ya tidak perlu make-up . Tetapi karena saya  masih bekerja secara online dengan murid-murid, maka saya tetap mengoleskan make-up  tipis saja di wajah supaya terlihat lebih segar.
 Berkat wfh, make up saya awet karena sedikit saja saya gunakan. Begitu juga dengan parfum.  Parfum tidak saya gunakan sama sekali sejak bekerja di rumah.  Yang penting saya sudah mandi bersih dan tidak bau dicium anggota keluarga. Lumayanlah bisa saya menghemat make up dan parfum .
4. Zero ongkos alias tidak keluar ongkos buat kerja.
Selama wfh, saya tidak mengeluarkan ongkos perjalanan kerja sepeserpun. Biasanya untuk menempuh perjalanan dari rumah ke sekolah, saya merogoh kocek untuk bensin sebesar 100 ribu seminggu. Artinya dalam sebulan saya mengeluarkan uang sebesar  400 ribu hanya untuk ongkos perjalanan kerja . Sekarang pengeluaran tersebut bisa dialihkan  untuk pengeluaran-pengeluaran lain yang lumayan banyak juga selama bekerja di rumah.
5. Stress menghadapi persoalan dengan murid berkurang.
Tiap guru kelas menghadapi tantangan yang berbeda-beda sesuai dengan usia anak yang mereka ajar. Untuk guru kelas 1-4 SD lebih banyak menghadapi masalah dengan manajemen kelas dan disiplin anak. Terkadang guru stres sendiri menghadapi anak-anak yang tidak bisa diam, berisik, atau malas belajar. Tetapi untuk guru kelas 5 ke atas, biasanya masalah yang dihadapi adalah masalah karakter anak yang mulai akil balig.
Dengan adanya wfh, guru bisa sedikit bernafas lega karena tidak setiap hari harus bertatap muka dan menghadapi berbagai macam karakter anak dan tantangannya.