Mohon tunggu...
Rosdiana Susanti
Rosdiana Susanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Writer and Parttime Ilustrator

Saya adalah perempuan yang senang menulis berbagai topik tentang pengalaman perempuan, perdamaian, cerita pendek, hingga tips bersosial media. Saat ini sedang belajar tentang hidup sustainable dan berkesadaran.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Apa yang Bisa Dilakukan Kaum Perempuan Mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim?

15 Oktober 2023   20:25 Diperbarui: 20 Oktober 2023   15:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari laman Kementrian PPPA, menyebutkan bahwa pelepasan gas metana yang berasal dari tumpukan sampah adalah salah satu hal yang bertanggung jawab terhadap pemanasan global yang berujung pada perubahan iklim.

Dan tahukah teman-teman salah satu penyumbang besar sampah dunia adalah pembalut lo?!

Bayangkan saja menurut data dalam penilitian yang dilakukan oleh Setyaningtias(2018) Sampah pembalut di Indonesia mencapai 26 ton per hari.

Faktanya juga setidaknya setiap wanita seumur hidupnya dapat menggunakan lebih dari 16.000 pembalut, tampon atau pantyliners. Dan dapat diperkirakan setidaknya terdapat 45 juta limbah pembalut yang wanita gunakan dan dibuang setiap tahunnya.

Sedihnya lagi, nasib sampah pembalut sekali pakai yang membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Setidaknya memerlukan waktu 200-800 tahun untuk dapat terdegradasi dan akan berakhir di TPA lalu tercampur dengan sampah lainnya. Wah setelah mengetahui hal ini kira-kira gimana rasanya?

Membayangkan kita selama ini hanya membuang sampah begitu saja, tanpa pernah memikirkan bagaimana sampah yang kita produksi berakhir seperti apa. Sebagai perempuan saya kemudian terpanggil untuk belajar, bagaimana ya agar bisa bertanggung jawab mulai dari diri sendiri?

Belajar Sustainable Living: Pengalaman Pakai Pembalut Kain Guna Ulang Setelah 15 Tahun Pakai Pembalut Sekali Pakai

Sumber : Foto Pribadi 
Sumber : Foto Pribadi 

Setelah lama mengikuti influencer-influencer tadi saya akhirnya tertarik untuk ikut gerakan berhenti menggunakan pembalut sekali pakai dan beralih menggunakan pembalut guna ulang. Saat itu saya teringat zaman dulu saat nenek saya berceruta mereka menggunakan kain perca sebagai pembalutnya. 

Awalnya mungkin ada ketakutan akan bocor atau tidak nyaman saat menggunakannya. Namun voila ! ternyata senyaman itu ! Setelah 15 tahun menggunakan pembalut sekali pakai, rasanya sangat nyaman menggunakan pembalut guna ulang.

Kekhawatiran akan bocor atau tidak nyaman ternyata tidak terjadi sama sekali. Rasanya seperti menggunakan celana tebal saja. Dan tentu saja menyerap cairan dan keringat dengan baik. Meski bagian repotnya adalah harus langsung dicuci dan jemur setelahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun