Fokus pada masalah yang sedang dihadapi bisa membuat masalah menjadi lebih ringan. Bila misalnya kesalahan suami adalah A, maka fokus mencari solusi untuk kesalahan A tersebut. Tak perlu mengungkit semua kesalahan A-Z yang dulu pernah dia lakukan. Selesaikan satu masalah dalam satu waktu. Jangan mengungkit lagi masalah yang sudah lalu.
Fokus Pada Kebaikan Suami
Apa yang keluar dari mulut seseorang berasal dari apa yang memenuhi hatinya. Bila mulut berkata hanya hal negative tentang suami, berarti hati dan pikiranmu juga hanya focus pada keburukannya. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan termasuk suamimu. Termasuk dirimu. Mengapa hanya fokus pada kekurangannya? Coba sebutkan hal-hal yang baik dalam diri suamimu yang untuk itu kamu bersyukur.
Fokus Pada Hal yang Bisa Kamu Kendalikan
Pada saat keadaan di sekitarmu belum berubah, maka kamulah yang harus berubah. Sikap mu adalah satu-satunya hal yang bisa kamu kendalikan. Perkataanmu adalah sesuatu yang bisa kamu kendalikan. Perkatakanlah kata-kata berkat untuk suamimu. Jangan mencaci maki, menyumpahi dan sejenisnya. Ingat, ucapan adalah doa. Saat kamu berkali-kali berkata, "Dasar laki-laki brengsek!" Lama-lama suamimu beneran jadi brengsek.
Mengeluh atau menjelek-jelekkan pasangan kamu adalah hal buruk untuk pernikahanmu. Walau terkadang pernikahan dilanda badai dan rasanya menjadi begitu berat dan mengecewakan, namun istri tetap perlu menjaga martabat suami dengan hanya berbicara tentang dia dalam cara yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H