Mohon tunggu...
Rosda Yanti
Rosda Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebaya Tanpa Payet - Dilema Bergaya Hidup Sedernana

27 Desember 2023   17:21 Diperbarui: 27 Desember 2023   17:28 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pada suatu hari, beberapa bulan yang lalu, aku menghadiri pesta pernikahan seorang kerabat jauh yang merupakan pihak mempelai wanita. Pemberkatan nikah diadakan di salah satu gereja Katolik di Jakarta Pusat dilanjutkan dengan resepsi pernikahan di salah satu restoran yang cukup mewah di daerah Jakarta Selatan.

Penyelenggara pesta ini adalah keluarga mempelai pria yang berdomisili di Jakarta. Dari fasilitas yang disediakan di tempat pemberkatan sampai di tempat resepsi aku bisa menilai, penyelenggara pesta ini adalah orang yang lumayan berada.

Namun ada satu hal yang menarik perhatianku yaitu penampilan ibu mempelai pria yang tampak begitu bersahaja.

Sebagai orang Batak, aku terbiasa dengan penampilan 'wah' ibu-ibu yang pergi ke pesta. Jangankan sebagai penyelenggara pesta, hanya seorang tamu undangan biasa pun, penampilannya bisa begitu mevah dan berkilau. Apalagi bila dia adalah pihak penyelenggara pesta misalnya sebagai ibu mempelai. Penampilannya dari kepala sampai kaki biasanya harus berkilauan.

Sasak tinggi dengan sirkam berkilau, aneka bentuk payet berkilau di sepanjang kebaya, songket harga juta an yang juga tak kalah berkilau, sepatu juga harus ada manik-manik berkilau. Satu hal lagi yang tak boleh lupa, segala koleksi perhiasan mulai dari anting, kalung, gelang, cincin wajib dikenakan. Pokoknya glowing, shimmering, bling bling!

Sehingga aku menilai betapa kontras penampilan ibu mempelai pria dalam pesta pernikahan kali ini dengan ibu-ibu yang biasa aku lihat di pesta adat Batak.

Ibu mempelai pria ini mengenakan kebaya model kutu baru warna hijau muda dengan rok batik model wiru warna coklat tua. Sama sekali tak ada payet-payetan pada kebayanya. Perhiasan yang dia kenakan hanya anting bulat mutiara berukuran sedang dan sebuah bros cantik berbentuk bunga warna silver berukuran sedang disematkan di bagian depan kebayanya. Dia tak memakai kalung, gelang dan cincin.

Dia memakai sandal heels berwarna silver dengan model yang sederhana. Makeup nya pun natural, dengan warna lipstick soft pink. Sama sekali jauh dari kata menor.

Dia bisa saja memakai banyak perhiasan tapi dia memilih penampilan sederhana. Walau demikian, saat aku salaman dengan beliau dan melihat senyum nya yang lembut, aku benar-benar terpesona dengan kecantikan dan keanggunannya. Menurutku dia tetap tampak sangat cantik dan mevah dengan penampilan sederhana itu.

Karena terinspirasi dari wanita itu, aku pun bertekad, nanti kalau aku mau jahit kebaya untuk suatu acara, aku akan melakukan hal yang sama. Tak perlu pusing dengan payet-payetan dan perhiasan. Aku akan tampil sederhana dan tetap anggun seperti wanita itu.

Aku bahkan menyimpan foto wanita itu dan bertekad untuk bikin model kebaya seperti yang dia kenakan kelak kalau ada acara yang perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun