There is no time in your life more perfect than now.Â
Ibarat dalam kisah Sleeping Beauty, sang putri tertidur cukup lama, doing nothing, hingga sang pangeran impian datang, membangunkannya dengan sebuah ciuman dan kehidupannya pun dimulai.Â
Begitulah hidupku semasa single seolah tertidur dari hidup yang sebenarnya. Hari-hariku disibukkan oleh hayalan, kekuatiran, kesedihan, kepanikan, kebingungan, dan kefrustasian menantikan jodoh yang tak kunjung muncul.Â
Berpikir bahwa hidupku sebagai single seperti belum lengkap, belum bisa mulai dinikmati dan hidup yang sebenarnya akan dimulai setelah aku menikah. Setelah lulus kuliah D3, aku melanjutkan kuliah S1. Salah satu motivasiku adalah untuk mengisi waktu sementara menunggu jodoh. Bukan semata untuk mengejar impian dan memaksimalkan potensiku.Â
Aku juga traveling bersama teman-teman single tapi selama jalan-jalan itu, aku sering merasa hidupku nelangsa setiap kali melihat penampakan pasangan yang lagi mesra-mesra di suatu tempat wisata. Aku membayangkan, alangkah indahnya bila aku jalan-jalan bersama suamiku.Â
Aku menghabiskan banyak waktu untuk mencari pasangan dari berbagai sumber. Melalui aplikasi kencan, memantau setiap pria single di sekitarku, tetangga, teman gereja, teman kantor, dan tak lupa minta dikenalin ke pria yang juga sedang cari jodoh.Â
Siapapun yang mendekati, aku jabanin. Mau pria itu sesuai kriteria pria idamanku atau tidak, yang penting dia lagi cari jodoh juga. Penjajakan demi penjajakan itu berakhir sia-sia dan aku merasa hanya membuang-buang waktuku.Â
Sampai pada suatu titik aku mendapatkan suatu pencerahan mindset bahwa hidupku berharga dan punya tujuan mulia di muka bumi ini. Fokusku seharusnya bukan hanya mikirin menikah dan beranak pinak. Aku harus focus menemukan dan melakukan apa tujuan hidupku.Â
Lalu aku mulai berusaha mencintai diri sendiri dan memperbaiki diri dari segi penampilan, karakter, circle dan memperbanyak kegiatan yang bernilai untuk mengembangkan diri. Aku yang tadinya merasa hidupku kesepian, mulai enjoy dengan diriku yang baru.Â
Dan ternyata, bagaimana aku merasa content dan bahagia dengan diriku sendiri membuatku mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dengan pria yang lebih berkualitas yang sesuai dengan kriteria yang aku cari. Tak lama kemudian kami menikah.Â
Setelah menikah dan menjalani semua hal yang aku nanti-nantikan selama ini, aku sadari, ternyata masa singleku adalah masa yang sangat berharga.Â