Bukan berarti tak punya keinginan untuk maju ya, namun, sembari dia berusaha untuk terus memaksimalkan potensinya, dia tetap menikmati dirinya dan semua yang telah dia capai so far.
Dengan rasa cukup ini, wanita bisa fokus memberi kasih dan perhatian pada suami dan anaknya. Menjadi penolong bagi suaminya dan menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anaknya untuk bernaung.Â
Tak sibuk menuntut pasangan harus beli mobil model ini hanya karena tetangga baru beli. Tak menuntut anak harus juga juara kelas hanya karena anak iparnya dapat juara. Sehingga dia melakukan perannya sebagai istri dan ibu dengan tenang, tak bikin rusuh hidup suami dan anaknya.
8.Terus Belajar dan Memaksimalkan Potensi
Aku agak heran dengan pernyataan yang bilang, "Wanita nggak perlu sekolah tinggi-tinggi, akhirnya toh masuk dapur juga".Â
Padahal peran sebagai istri dan sebagai ibu bukan hal yang mudah. Diperlukan kebijaksaan yang tinggi.Â
Kualitas hubungan suami istri dan anak-anak yang dihasilkan sebuah keluarga sangat dipengaruhi oleh kualitas seorang istri dan ibu alias wanita.Â
Baik wanita itu mau berkarir atau mau jadi ibu rumah tangga, wajib kudu dibekali ilmu pengetahuan yang baik dengan sekolah tinggi-tinggi. Tetap belajar dan memaksimalkan potensinya.
9. Belajar Mengelola Emosi
Hal yang kamu lakukan setelah menikah bukan hanya berimbas pada dirimu sendiri tapi juga pada suami, anak dan keluarga besar kedua belah pihak.
Jadilah wanita yang bisa mengendalikan emosi dan kemarahan dengan tetap teduh.