Setelah melihat masalah dengan lebih jelas aku pun mulai memeriksa batinku sendiri, mengapa ya aku merasakan hal tersebut, mengapa aku tersinggung saat dia berkata begitu? Mengapa aku malu? Apa yang seharusnya aku lakukan untuk mengatasinya.
Rasanya suasana hatiku jadi lebih tertata, beban perlahan berkurang dan stress mereda. Biasanya setelah itu aku mendapatkan pencerahan seperti suara batin yang sedang berbicara menasehati, menguatkan, menyemangati dan menghibur diriku sendiri.
Setelah itu aku merasa lebih kuat untuk melanjutkan perjalanan hidup.
Jadi menurutku kegiatan menulis ini sangat bermanfaat.
Bila saat ini kamu sedang banyak pikiran, hati gelisah, merasa butuh healing tapi tak tau harus ke siapa dan tak tau harus kemana, mungkin ada baiknya kamu coba cara ini.
Menulislah untuk diri sendiri. Tuliskan semua perasaan dan pemikiran terdalam kamu dengan jujur. Apa adanya saja. Berceritalah pada dirimu dan jadilah sahabat untuk dirimu sendiri.
Kamu akan merasa lebih mudah memahami diri sendiri, apa yang kau rasakan, apa yang menjadi kerinduan, apa yang menjadi kekuatiranmu. Dan kamu juga menjadi orang pertama yang memberi dukungan pada dirimu untuk tetap berdiri tegap di tengah badai.
Tidak perlu ribet dengan tata bahasa, ejaan, dan semua aturan penulisan yang ada. Yang paling penting kamu bisa melepaskan beban pikiran kamu dan mendeskripsikan apa yang kamu rasakan dalam bentuk tulisan.
Mulailah menulis dengan rutin. Luangkan waktu untuk menulis secara rutin 10-15 menit saja setiap hari dan rasakan perbedaannya.
Seperti kata Leon Brown, "Healing is not an overnight process; it is a daily cleansing of pain; it is a daily healing of your life."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H