Aku pun sebenarnya pesimis  setiap pumping hasilnya yang segitu-segitu aja. Seringkali aku ragu, akan cukup nggak ya hasil pumping ini untuk anak bayi setelah aku kerja? Aku menghitung-hitung kira-kira berapa ml yang dia butuhkan selama aku di kantor dan ada berapa kantong stok yang sudah tersedia.
Aku kuatir hanya dalam waktu sebulan semua stok itu habis dan aku tak tau bagaimana mengejar stoknya lagi. Tapi setiap kali keraguan itu muncul, aku tetap berusaha menyemangati diri sendiri. Aku berpikir, ya sudahlah, kalau pun tak cukup, nanti toh bisa ditambah sufor. Saat ini aku harus fokus mengusahakan yang terbaikku.
Terinspirasi dari Ibu-ibu hebat
Rasa pesimis setiap kali memompa ASI dengan hasil minim itu juga sedikit banyak teratasi oleh beberapa ibu hebat yang memberiku inspirasi untuk tetap berjuang.
Salah satunya seorang teman kantor yang juga sudah berhasil memberi ASI pada anaknya. Dia selalu berkata bahwa aku harus semangat, jangan stress, harus rajin mepompa ASI, mengingatkanku untuk mengonsumsi segala makanan dan minuman untuk menambah ASI. Dia juga selalu dengan berapi-api menjelaskan bagaimana pentingnya memberikan ASI pada anak.
Selain itu, aku juga terinspirasi oleh salah satu akun youtube yang aku ikuti sejak masa kehamilan yaitu Kriwilife. Dalam salah satu videonya dia cerita bagaimana dia berjuang memberikan ASI eksklusif pada bayinya walaupun dia harus bekerja jauh dari anaknya dan hanya bertemu dua atau tiga hari sekali. Dia tetap rutin memompa ASI sesuai jadwal yang ditetapkan untuk mencukupi kebutuhan ASIP anaknya.
Dia berhasil melakukannya walaupun tidak setiap hari ketemu anaknya. Aku pikir aku juga harusnya bisa. Aku masih lebih beruntung karena bisa ketemu anakku tiap hari dan bisa menyusui secara langsung. Beberapa sumber mengatakan bahwa semakin sering menyusui secara langsung, maka jumlah ASI nya juga akan semakin bertambah.
Akhirnya Lulus ASI EkslusifÂ
Saat aku sudah mulai ngantor lagi, aku masih rutin memompa ASI setiap 3 jam sekali. Kali pertama pumping di kantor, secara mengejutkan hasilnya mencapai 100 ml sekali pumping. Aku senang banget karena hal seperti itu belum pernah terjadi sejak awal aku mulai pumping.
Saking senangnya aku cerita hal itu pada teman kantor dengan bangganya. Namun dia malah mengeryitkan dahi dan bertanya, kok dikit, hanya 100ml? Aku bilang selama ini hanya 50ml biasanya.
Tapi keesokan harinya, aku pumping lagi dan kali ini dapat 200ml. Aku makin semangat. Mungkin hasilnya bisa banyak karena jadwal pumping nya lebih lama. Selama di rumah kan sambil menyusui bayi.