Dokter bilang bahwa kadar bilirubinnya tinggi sehingga bayi tampak kuning. Katanya itu hal yang normal pada bayi baru lahir karena masih kesulitan menyusui. Solusinya bisa dengan disinar satu kali 24 jam atau cukup dengan diberi banyak ASI. Karena takut melakukan kesalahan, akhirnya kami minta El di sinar aja.
Karena kami bertekad memberi ASI, kata dokter tiap 2 jam bayi hanya butuh minum sekitar 60 ml. Kami diminta untuk mengantarkan stok ASIP nya ke RS. Â
Saat pulang ke rumah, aku segera memompa ASI untuk diantarkan ke RS. Tapi hasilnya hanya sekitar 50 ml setelah pumping sekitar 1 jam. Payudara bengkak dan sakit banget tak aku hiraukan. Aku hanya mikirin anakku dapat ASI.
Saat itu perasaanku sangat kacau. Panik, kuatir, sedih bersatu padu. Aku sungguh tak tega membayangkan anakku ada di RS sendirian. Aku ingin berada di sana bersamanya. Tapi apa gunanya juga. Dia disinar di suatu ruangan khusus.
Karena hasil pumpingnya hanya sedikit dan aku sangat kelelahan, aku akhirnya istirahat dan merelakan bila di RS mereka memberikan tambahan sufor.
Keesokan harinya kami menjemput El ke RS. Menurut dokter kadar bilirubinnya sudah normal.
Saat aku ke ruangan tempat El disinar, seorang perawat yang bertugas menanyakan apakah aku mau menyusui bayiku. Karena bingung, aku bertanya padanya, bagaimana caranya? Selama ini aku hanya tau cara menyusui dengan posisi tiduran. Perawat itu melihatku dengan wajah prihatin.
Dia lalu mengajariku cara menyusui dengan posisi duduk. Dengan sabar dia juga membantuku menempatkan El dengan posisi yang baik untuk menyusui. Aku sangat berterima kasih pada dua perawat di RS ini yang telah mengajariku cara menyusui dengan cara yang tepat.
Semua ibu-ibu mungkin bisa bercerita bagaimana lancarnya ASInya saat menyusui anaknya, tapi belum tentu mereka bisa mengajarkan dengan tepat bagaimana sebenarnya cara pelekatan yang benar pada ibu yang baru belajar menyusui.
Perawat itu juga memberitahu bahwa tadi malam mereka memberikan susu formula (sufor) untuk El, dia memberikanku sisa sufor di kaleng. Aku pikir tak apalah. Mungkin akan ada baiknya juga kami punya stok sufor, bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Selanjutnya aku mulai lebih lancar menyusui El. Namun seperti biasa El hanya suka menyusui dari payudara sebelah kiri. Payudara sebelah kanan jarang. Sehingga selama masa menyusui payudara sebelah kiri lebih besar dari yang kanan.