Aku disarankan untuk banyak main gym ball dan jangan menahan pipis. Aku akui aku lumayan sering nahan pipis. Jarak ruang bersalin ke kamar mandi itu lumayan, mana tersekat oleh pintu-pintu lagi dan repot juga kalau harus setiap saat ke kamar mandi dengan infusan.
Apalagi kalau lagi jalan tiba-tiba mules. Biasanya setiap ke kamar mandi aku sekalian duduk lama-lama untuk mengeluarkan beberapa sesi pipis yg keluar juga dikit-dikit, plus ditambah acara menahan mules.
Induksi masih berlanjut sampai 6 jam lagi dan akan diperiksa lagi nanti sore. Kembali berjuang dengan rasa mules lagi dan kali ini ditambah mual. Aku nggak selera makan apapun. Suami menawarkan makanan dan minuman yang selama ini aku biasa suka tapi aku nggak selera banget hanya untuk membayangkannya pun.
Menjelang sore sekitar jam 15.00 WIB, diperiksa dalam lagi oleh bidan dan alangkah kecewanya aku mendapati pernyataannya bahwa aku masih bukaan 1.
Dokter kandungan menyarankan untuk menaikkan dosis infusnya jadi 16 tetes. Rasa sakitnya makin menjadi dengan durasi yang lebih panjang.
Sakit mules menjadi terasa lebih parah karena aku harus menahan rasa pengen pipis setiap kali habis kontraksi. Untuk ke toilet rasanya udah tak kuat lagi.
Aku berharap bisa pipis dengan pake pispot. Untungnya ada perawat yang dengan penuh kesabaran melayaniku untuk urusan itu.Â
Setiap berapa menit aku bilang mau pipis dan dia datang dengan pispot dan air di gayung untuk cebok. Rasanya lega banget setiap kali abis pipis. Terus berulang lagi kontraksi, pipis lagi, kontraksi lagi, pipis lagi...setiap 5 menit begitu. Aku merasa lemes banget...
Aku ingin sekali operasi caesar aja. Tapi Suamiku meminta untuk bertahan sebentar lagi. Rasanya aku nggak bisa membayangkan kalau masih bukaan 1 juga. Kapan bukaan 2, 3 dan selanjutnya? Akankah aku masih kuat untuk mengejan saat bukaan lengkap?
Sore sekitar jam 18.00 WIB aku diperiksa dalam lagi. Aku benar-benar berharap kali ini ada kemajuan. Tapi ternyata kata-kata bidan yang periksa sungguh mengejutkan. Masih bukaan 1!
Aku mendengar para bidan dan perawat itu dapat pesan dari dokter kandungan untuk meningkatkan lagi dosisnya jadi 20 tetes. Aku sudah lemes duluan membayangkan rasa sakitnya.