Mohon tunggu...
Rosda Yanti
Rosda Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Untuk Apa Semua Penderitaan Ini?

18 November 2022   22:30 Diperbarui: 18 November 2022   23:00 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak begitu lama setelah pintu KRl ditutup, aku sadar, musik itu berhenti. Aku segera mengecek keberadaan hape yang tadi aku taroh di saku celanaku.

Ternyata hape itu sudah tak ada. Aku panik. Aku berusaha bertanya pada penumpang lain, dan minta tolong untuk dicari di kolong siapa tau terjatuh.

Namun suasana berdesakan yang begitu sempit tak memungkinkan orang  bergerak leluasa.

Aku makin panik. Aku mencoba bertanya pada orang-orang di sekitarku apakah mungkin ada yang tau.

Orang-orang awalnya berusaha membantu dengan mencoba menelpon ke nomor hapeku. Namun hape itu sudah tak aktif nomornya.

Aku masih panik...tapi tak berdaya berbuat apa-apa. Orang-orang mulai asik dengan dunia masing-masing. Tak lagi peduli padaku yang masih panik.

Setibanya di stasiun tujuan, karena lelah dengan segala kebingungan dan kepanikan sepanjang jalan itu, aku kemudian terduduk lemas dan merenungi kejadian itu.

Aku ingin nangis. Aku sangat marah entah pada siapa...aku menyesali kecerobohanku, aku merasa seperti seharusnya aku masih bisa mendapatkan hape itu kembali. Seandainya tadi aku begini begitu..

Namun kemudian, keadaan yang dialami sepupuku itu terngiang dalam ingatanku. Aku merasa bahwa apa yang aku alami belum ada apa-apanya. Aku hanya kehilangan hape, suatu barang yang bisa aku beli lagi. Tapi suami sepupuku  kehilangan sebelah tangannya dan tak bisa dikembalikan lagi...

Perenungan itu bikin rasa sedihku perlahan surut. Aku pun mulai ikhlas kehilangan hape itu.

3. Anak tetangga yang masih berusia 12 tahun meninggal dunia karena Leukimia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun