Optimisasi merupakan suatu upaya untuk menekan dosis agar paparan radiasi yang diterima pasien, pekerja dan masyarakat menjadi serendah mungkin dan menghasilkan citra seoptimal mungkin. Optimisasi tak terlepas dengan asas ALARA (As Low As Reasonably Achievable), dapat diartikan bahwa radiasi yang digunakan harus serendah mungkin untuk meminimalisir resiko kanker dan kerusakan jaringan. Penerapan optimisasi juga mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Limitasi dosis diberlakukan untuk paparan kerja dan paparan masyarakat melalui penerapan Nilai Batas Dosis (NBD). Nilai batas dosis juga berlaku bagi pekerja magang untuk pelatihan kerja, pelajar, atau mahasiswa yang berumur 16-18 tahun. Batas dosis bagi pekerja radiasi dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek deterministik dan meminimalisir peluang terjadinya efek stokastik.
Untuk mengoptimalkan prinsip limitasi terdapat 3 cara yang dapat dilakukan yang pertama memperhatikan waktu eksposi artinya ekspose diusahakan sesingkat mungkin. Yang kedua jarak antara sumber radiasi juga harus diperhatikan untuk mengurangi radiasi hambur sehingga radiasi inti tepat mengenai pasien. Yang ketiga gunakan pelindung pada pasien maupun pekerja seperti apron, gonad shield, thyroid shield, sarung tangan Pb dan kacamata Pb.
Proteksi Radiasi pada pasien, pekerja dan masyarakat sangat perlu diterapkan dalam dunia kesehatan. Dengan menerapkan prinsip proteksi radiasi tersebut kita dapat terhindar dari bahaya efek radiasi .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H