Mohon tunggu...
Rosalia RakhimatuTsania
Rosalia RakhimatuTsania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya merupakan Mahasiswa Prodi DIV Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Proteksi Radiasi dalam Mengurangi Bahaya Efek Radiasi

4 Juni 2023   19:18 Diperbarui: 4 Juni 2023   20:05 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: Shutterstock

Tahukah Anda bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita terpapar radiasi?, seperti radiasi sinar matahari, radiasi gas dari udara, radiasi dari tanah maupun radiasi dari barang elektronik (handphone dan televisi).

Setelah disebutkan beberapa jenis radiasi di atas, bagi yang belum terlalu paham tentang radiasi mungkin akan bertanya, penasaran, apa itu radiasi? Radiasi sendiri merupakan perambatan energi melalui materi atau ruang dalam bentuk gelombang elektromagnetik maupun partikel.

Berdasarkan sumbernya radiasi terbagi menjadi dua jenis, yakni sumber radiasi alam dan sumber radiasi buatan. Nah, radiasi matahari sendiri ialah radiasi alam yang merupakan sumber radiasi terbesar yang diterima manusia, kecuali bagi seseorang yang bekerja di bidang kedokteran, kesehatan atau bidang lain yang berhubungan dengan radiasi.

Sedangkan radiasi buatan adalah radiasi yang berasal dari atau berkaitan dengan aktivitas manusia, seperti sinar-X yang telah diaplikasikan di dunia kesehatan untuk mendukung diagnosis dan pengobatan. Diantaranya digunakan dalam unit Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Kedokteran Nuklir.

Tidak dapat dipungkiri bahwa radiasi sangat berbahaya bagi tubuh dan kesehatan manusia. Radiasi yang dikeluarkan dari senjata nuklir sangatlah besar dan berbahaya bagi manusia dibandingkan dengan radiasi yg bersumber dari handphone atau komputer. Tapi itu semua  tergantung seberapa banyak atau seberapa sering seseorang terpapar radiasi. Semakin sering seseorang terpapar radiasi atau semakin tinggi tingkat radiasi yang diterima, efek buruk yang didapatkan juga akan semakin besar.

Namun perlu diketahui bahwa tidak semua radiasi itu buruk. Dalam dunia kesehatan, radiasi kerap dimanfaatkan untuk membantu pasien. Misalnya, radiasi sinar-X sering digunakan untuk memeriksa kondisi tubuh pasien. Sinar-X memungkinkan dokter untuk memeriksa kondisi berbagai organ tubuh, seperti paru-paru, tanpa harus melakukan  operasi dan memeriksanya secara langsung.
Untuk melindungi pasien dan pekerja dari efek radiasi sinar-X yang digunakan dalam mendiagnosis suatu penyakit maka, diperlukan adanya tindakan untuk mengurangi efek radiasi yang berbahaya yang dapat merusak tubuh akibat paparan radiasi atau biasa dikenal  dengan istilah Proteksi Radiasi.

Pada ranah radiologi proteksi radiasi sangatlah penting bagi pasien, pekerja radiasi maupun masyarakat sekitar. Meskipun pasien dan pekerja sama-sama mendapatkan paparan radiasi namun dosis yang diterima keduanya tentu berbeda. Maka dari itu diperlukan proteksi radiasi, karena dengan adanya proteksi radiasi dapat mencegah terjadinya efek deterministik dan meminimalisir terjadinya efek stokastik.

Ilustrasi. Foto: Shutterstock
Ilustrasi. Foto: Shutterstock
Efek deterministik berkenaan dengan radiasi dosis tinggi yang terjadi hanya pada individu yang terpapar dan kemunculannya dapat langsung dilihat. Efek ini bisa muncul dalam waktu yang singkat seperti setelah beberapa minggu dilakukan penyinaran. Efek ini mempunyai dosis ambang sehingga hanya radiasi dengan dosis tertentu yang dapat menyebabkan efek deterministik, jika terpapar radiasi di bawah dosis ambang maka tidak akan terkontaminasi oleh efek ini. Contoh dari efek deterministik sendiri seperti erythema, epilepsi, menopause dini, kemandulan dan penurunan jumlah sel darah.

Efek stokastik dapat terjadi jika sel yang terkena paparan radiasi pengion mengalami  modifikasi. Berbeda dengan efek deterministik, efek stokastik tidak memiliki dosis ambang sehingga sekecil apapun dosis radiasi yang diterima tubuh kemungkinan dapat menimbulkan kerusakan somatik maupun genetik. Kerusakan somatik dapat terjadi pada individu yang terpapar radiasi misalnya penyakit kanker dan leukimia sedangkan kerusakan genetik mampu menurunkan penyakit dari individu yang terpapar ke turunannya misalnya cacat pada keturunan.

Untuk mencegah dan meminimalisir munculnya kedua efek tersebut diperlukan penerapan proteksi radiasi bagi pasien, pekerja maupun masyarakat sekitar. Penerapan proteksi radiasi yang termuat dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 4 Tahun 2013 pasal 10 meliputi 3 prinsip utama yaitu Justifikasi, Optimisasi dan Limitasi.

Justifikasi ialah persetujuan dokter bahwa radiasi yang digunakan untuk pengobatan memiliki manfaat yang lebih besar daripada resikonya. Implementasi dari justifikasi ini berupa surat pemeriksaan yang ditandatangani oleh dokter yang menjelaskan bahwa pasien tersebut perlu dilakukan pemeriksaan menggunakan radiasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun