Mohon tunggu...
Rosalia Rosalia
Rosalia Rosalia Mohon Tunggu... -

Saya seorang pecinta cerita, melalui cerita saya melihat banyak hal dan belajar mencintainya.\r\nhttp://www.facebook.com/pages/Pecinta-Cerita/166385583407281

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergilah dengan Tenang, Gideonku Sayang...

26 Januari 2011   09:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:10 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Iya, hantu jelek!”

“Eh, he he.. sorry. Mungkin yang bawa berita kurang lengkap. Namaku memang dibuat sama persis sama Kakek. Mama yang minta, katanya supaya aku ntar jadi sastrawan kayak Kakek.”

“Fiuh.. dari dulu juga udah tau.” Linda menghela nafas, melangkah gontai ke tepi jalan setapak kemudian duduk di atas tumpukan batu bata. Kakinya lemas sekali. “Sudah kuduga, nggak mungkin ada orang mati bisa gentayangan. Tapi kenapa aku bodoh sekali? Antara teori sama prakteknya nggak nyambung banget. Kenapa juga aku lupa nama kakekmu? Nyebeliiiin!”

“Ya udah Lin, nggak pa-pa. Namanya juga orang panik, aku bisa maklum kok.”

“Kamu maklumin aku? Heh, aku aja nggak maklumin diriku sendiri, konyol tau!”

“He he.. iya, kamu emang konyol.” Gideon terkekeh.

Buk. Satu pukulan lagi pada pangkal lengan Gideon, itu untuk tawanya yang menyebalkan.

“Balik ke rumah yuk, udah nggak takut sama aku kan?” Gideon membantunya berdiri.

“Nggak, tapi sebel!” Linda tersenyum menerima uluran tangan Gideon, lega sekali melihatnya masih hidup.

Berita kematian cowok pujaannya membuat Linda shock, lalu bertindak secara sentimentil dan membawanya ke dalam kebingungan dan ketakutan. Kadang kita memang nggak sempat mengkonfirmasi suatu informasi ya :)

Jika Tuhan berkenan memanggil seseorang pulang ke rumahNya yang kekal, tidak akan orang itu berkeliaran atau tersesat menuju ke sana. Apakah Anda percaya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun