Mohon tunggu...
Rosa Irawati
Rosa Irawati Mohon Tunggu... Guru - Freelancer

Lupakan kesempurnaan yang terpenting adalah lakukan dulu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan sebagai Katalisator Pembelajaran yang Memerdekakan Murid

5 Mei 2022   13:13 Diperbarui: 12 Mei 2022   01:39 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.prototion.com. Olahan pribadi

Guru harus mampu memisahkan antara dirinya sendiri dan masalah yang dihadapi dengan demikian keputusan yang diambil terhindar dari subjektivitas ketika dilakukan sembilan langkah uji keputusan. 

Kemampuan melakukan mindfulness, membuat pilihan tepat untuk berpikir cepat atau lambat, serta komunikasi asertif akan membantu guru membuat analisa keputusan pembelajaran dengan bijak.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Dilema etika adalah permasalahan yang mengandung unsur pilihan nilai benar lawan benar sedangkan bujukan moral adalah permasalahan yang mengandung unsur pilihan nilai benar lawan salah. 

Seperti pada pembahasan awal, seorang guru adalah pribadi pembelajar sepanjang hayat yang mampu memaknai setiap aspek hidupnya sebagai hasil belajar demikian juga aspek keyakinan/nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik. 

Dengan adanya materi sembilan prinsip pengambilan keputusan, pasti akan dihasilkan sebuah keputusan bijak yang mampu dipertanggung jawabkan oleh guru tersebut

Pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan baik pada diri, lingkungan bahkan masyarakat maka dapat dipastikan munculnya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman.  

Para pendidik menganut prinsip yang sama sehingga komunikasi berjalan dengan lancar dan bersahabat. Para murid mendapatkan contoh yang baik dan merasakan dampingan/motivasi dari seluruh pendidik.

Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Pelaksanaan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di komunitas kelas dan sekolah bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Hal ini dapat dipahami sebab belum semua unsur di lingkungan saya menerima/memahami konsep ini, perlu sosialisasi, pemahaman dan diskusi yang bermakna. 

Andai beberapa unsur sudah memahami konsep ini namun perlu waktu untuk mengubah nilai diri yang sudah dipegangnya. Meski tidak mudah dan perlu waktu saya yakin perubahan ini bukan berarti tidak mungkin dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun