1. Arab Saudi: Arab Saudi menerapkan sistem zakat sebagai bagian dari hukum negara. Zakat di Arab Saudi dikelola oleh Departemen Zakat dan Sedekah dan digunakan untuk membantu fakir miskin, orang yang berhak menerima zakat, dan proyek-proyek sosial. Proyek zakat di Arab Saudi meliputi berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, bantuan sosial, pengembangan ekonomi, dan banyak lagi. Dana zakat digunakan untuk membiayai pembangunan sekolah dan universitas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan, proyek perumahan bagi mereka yang membutuhkan, dan program bantuan sosial lainnya (Ridwan, 2016).
2. Malaysia: Malaysia juga memiliki sistem zakat yang dikelola oleh Lembaga Zakat Nasional (LZN) atau Majlis Agama Islam Negeri (MAIN). Zakat di Malaysia digunakan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Muslim yang membutuhkan. Proyek zakat di Malaysia juga memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan umat Muslim.
3. Indonesia: Di Indonesia, zakat dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan berbagai lembaga zakat provinsi dan daerah lainnya. Zakat digunakan untuk membantu fakir miskin, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi umat.
4. Pakistan: Di Pakistan, zakat dikelola oleh Dewan Zakat Nasional (Zakat Council) yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat kepada penerima zakat yang memenuhi kriteria.
5. UEA (Uni Emirat Arab): Uni Emirat Arab memiliki sistem zakat yang diatur oleh Komite Zakat Nasional. Zakat digunakan untuk membantu fakir miskin, membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta proyek-proyek sosial lainnya.
6. Kuwait: Kuwait juga memiliki sistem zakat yang dikelola oleh Dewan Zakat Nasional. Zakat digunakan untuk membantu fakir miskin, orang-orang yang berhak menerima zakat, dan proyek-proyek sosial.
Selain negara-negara di atas, masih banyak lagi negara yang menerapkan sistem zakat dalam berbagai bentuk dan struktur.
Dalam kesimpulannya, zakat memiliki potensi besar untuk mengubah nasib penduduk suatu negeri. Zakat mendorong pemilik kekayaan untuk berbagi dengan mereka yang kurang beruntung.
Dalam prosesnya, zakat membantu mengalihkan sumber daya dari kelompok yang kaya ke kelompok yang membutuhkan. Ini dapat membantu mengurangi ketimpangan dalam distribusi kekayaan dan meningkatkan aksesibilitas ekonomi bagi mereka yang lebih lemah.
Zakat tidak hanya memberikan bantuan langsung kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan ekonomi. Dengan mengelola zakat secara efektif, pemerintah dan lembaga zakat dapat membangun infrastruktur sosial, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat ikatan sosial.
Namun, penting untuk memastikan bahwa zakat dikelola dengan transparan dan akuntabel agar dapat mencapai potensi penuhnya sebagai instrumen perubahan yang positif dalam suatu negeri.eko