Mohon tunggu...
Rosa FitriI
Rosa FitriI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Hobi saya adalah memasak, membaca menari dan seseorang yang murah senyum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Unej Mengikuti Studi Independen di Kampung Merak, Desa Sumberwaru

22 Mei 2022   15:43 Diperbarui: 23 Mei 2022   10:53 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Peternakan Sapi Miliki Salah Satu Warga Di Kampung Merak

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan wajib yang dilakukakan oleh mahasiswa sebagai pengabdian kepada masyarakat dengan memecah bebrbgai masalah yang ada di lingkungan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dideffinisikan juga sebagai kegiatan belajar dan kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian dari pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan pengadian masyarakat. Tujuaan dilaksanakannya KKN ialah  untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan Mahasiswa daalam mengatasi masalah masyarakat secara luas, menggalang komitmen, kepedulian serta kerjasama,  Meningkatkan kemampuan Mahasiswa melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia daan meningkatkan komunikasi antara Lembaga Perguruan Tinggi dengan masyarakat sehingga Mahasiswa dapat lebih berperan dalam pembangunan sesuai permasalahan di masyarakat dan lainnya.

            Studi Independen ini yang diadakan oleh Universitas Jember (Unej) di setarakan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Progaram hal ini ditegakkan pada tahun 2021. Kegiatan yang bermira di Kampung Merak juga mencakup berbagai hal untuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. KKN yang dilakukan di Kampung Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Kampung Merak merupakan kawasan pemukiman didalam kawasan Taman Nasioal Baluran. Adapun kelompok masyarakat yang tinggal di permukimana kawasan Baluran ialah daerah Labuhan Merak dan Gunung Mesigit (Labuhan Merak-Labanan). Mayoritas penduduk di Kampung Merak bermata pencaharian sebagai penggembala sapi, berkebun seperti halnya salah satunya buah delima (Punica granatum L.), hal tersebut karena letak Kampung Merak yang berada diantara hutan, pegunungan dan laut. Di Kampung Merak terdapat dua tempat pemakaman umum dan satu makam khusus. Makam umum tersebut berada di Blok Merak dan Air Karang. Sedangkan makam khusus yaitu makam berada di Blok Merak. Di Kampung Merak tergolong pesisir pantai yang memiliki vegetasi dominan pohon bakau, pohon ketapang, pohon akasia, pohon mimba. Vegetasi di daerah permukiman warga didominanasi oleh  pohon kudo, pohon akasia, sedangkan vegetasi di daerah selatan yaitu batas permukiman mendekati hutan dominasi pohon akasia.

          

Gambar 2. Kebun Delima di Kampung Merak.
Gambar 2. Kebun Delima di Kampung Merak.

                  

Masyarakat di Kampung merak mengalami kendala seperti halnya terdapat serangan hama yang menyerang buah hingga buah delima tekstur bauh dari luar terlihat tidak menarik. Serangan-serangan hama serangga di tanaman buah delima (P. granatum) serangga dari kelompok ordo kepik, ngengat, kutu kebul dan lainnya. Serangan dari adanya serangga mengakibatkan buah delima bercak-bercak hitam,terdapat  lubang bekas tusukan serangga yaitu pada serangga ngengat. Ngengat dalam bahasa awamnya kupu-kupu malam aktif pada malam hari atau biasa disebut nokturnal dan termasuk dalam genus Lymantria. Untuk membasmi hama ngengat, saya melakukan pengendalian ini dengan perangkap lampu warna dengan kain. Kain yang digunakan misalnya menggunakan kain warna merah, kuning, dan hijau serta putih dan disinarkan cahaya menggunakan lampu.

Gambar 3. Leptoglossus sp 
Gambar 3. Leptoglossus sp 

                               

Gambar 4. Delima bercak-bercak hitam
Gambar 4. Delima bercak-bercak hitam

                         

 Gambar 5. Busuk buah
 Gambar 5. Busuk buah

                               

 KKN kegiatan ini, saya memberikan pendampingan kepada masyarakat petani  di Kampung Merak terkait cara budidaya tanaman delima, pendampingan cara mengendalikan hama penyakit yang menyerang tanaman delima, dan cara menanam mangrove. Pada KKN ini dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2021 sampai 1 Maret 2022, bulan Desember dilakukan penerjunan lokasi, observasi dan melakukan perizinan kegiatan KKN. Hari selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi terkait permasalahan bersama masyarakat dengan beberapa pemilik kebun delima bapak Sai, bapak Saiful, bapak Nurahwi, bapak Dul, dan bapak Katino, bapak Busa dan memonitoring kondisi mangrove. Masyarakat di Kampung Merak mengalami penurunan  kualitas panen dan gagal panen. Hal tersebut beberapa masyarakat dan pendampingan penyuluhan  pertanian tentang bagaimana cara budidaya tanaman delima dan bagaimana cara mengendalikan hama penyakit yang menyerang tanaman delima. Beberapa masyarakat Kampung Merak  juga telah menggunakan obat sebagai pengendalian Hama dan pendampingan yang saya lakukan dengan memberitahu kepada masyaraat dengan pengendalian hama dengan pembasmi hama alami yaitu dengan serangga predator seperti laba-laba dan lainnya.

 Gambar 6. Diskusi bersama Pemilik Buah Delima
 Gambar 6. Diskusi bersama Pemilik Buah Delima

                  

          Serangga selalu menyerang tanaman buah delima karena serangga-serangga tersebut berasal dari gulma, berasal dari tempat persembunyian yaitu di area pagar perkebunan.  Selanjutnya saya  melakukan survei ke kebun delima dan melakukan seleksi buah busuk serta juga melakukan pembungkusan buah dan melakukan survei metode irigasi secara manual dan irigasi drip tetes. Penggunaan metode irigasi tetes untuk menghemat biaya, tenanga dan lainnya. Untuk tanaman delima dengan usia kategori bulan sangat cocok digunakan untuk pengairan drip irigasi tetes, sedangkan apabila usia tanman buah delima sudah berumur  6 tahun atau lebih tidak efektif untu dilakukan drip irigasi tetes. Hal tersebut karena  berpngaruh pada akar, akar sudah menyebar luas namun dalam mencapai nutrisi masih kurang sehingga tanaman delima kekurangan nutrisi, buah menjadi kecil. Di bula Desember juga saya melakukan penanaman mangrove bersama masyakarat kampung merak dengan cara mengikat bibit mangrove.

Gambar 7. Metode Drip Irigasi Pada Tanaman Buah Delima Di Kampung Merak,
Gambar 7. Metode Drip Irigasi Pada Tanaman Buah Delima Di Kampung Merak,

              

Gambar 8. Metode Irigasi Manual  pada Tanaman Buah Delima Di Kampung  Merak
Gambar 8. Metode Irigasi Manual  pada Tanaman Buah Delima Di Kampung  Merak

               

          Penanaman mangrove ini diikat dengan mengunakan tali rafi juga krek yang diikatkan pada akar nafas mangrove. Penanaman mangrove dilakukan 3 kali yaitu dengan penanaman bersama masyarakat Kampung Merak dengan jumlah bibit sebanyak 200 bibit mneggunakan krek. Hal tetrsebut  dilakukan pada tanggal 22 Desember 202. Penanaman kedua ialah melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat merak, anak SD dengan bibit mangrove sebanyak 400 bibit dnegan dilaksanankn pada tanggal 25 Desember 2021 dengan menggunakan tali rafia.

          Kegiatan berikutnya melakukan penegecekan yaitu pada  tanggal 5 Februari 2022 sebagai berikut penanaman pertama dari 200 bibit mangrove menunjukkan 163 bibit tumbuh dan 37 bibit belum tumbuh atau hilang diterjang ombak. Sedangkan penanaman kedua dari 400 bibit mangrove menunjukkan 242 bibit tumbuh dan 159 bibit belum tumbuh atau hilang diterjang ombak. Pada tanggal 4 Februari 2022 dilakukan monitoring hasil penanaman mangrove. Pada tanggal 20 Februari 2022 dilakukan penanaman bibit mangrove kembali dengan cara mengikat bibit mangrove pada akar nafas mangrove sekitar 200 bibit menggunakan krek. Pada bulan  Januari, saya melakukan diskusi kembali bersama pemiliki kebun, kegiatan monitring dan memberikan pendampingan juga terkait hama yang ditemukan. Dilanjutkan saya memberikan pendamping cara pembungkusan buah delima di dengan menggunakan bahan  plastik yang didalamnya diberi daun mimba, widuri. Karena untuk mengetahui apakah dengan adanya daun-daun tersebut buah delima menghasil buah yang kualitas tanpa bercak-bercak hitam dan tusukan buah. Pembungkusan dilakukan dikebun Kampung Merak milik bpk  Busa dengan menggunakan plastik.

Gambar 9. Seleksi buah
Gambar 9. Seleksi buah

            

Gambar 10. Penanaman Mangrove
Gambar 10. Penanaman Mangrove

Gambar 11. Pembungkusan Buah Delima
Gambar 11. Pembungkusan Buah Delima

           Selain ituu selama dilakukan KKN di Kampung Merak, saya juga melakukan suatu kegiatan yaitu bimbingan belajar pada anak usia sekolah dengan  memberikan pengetahuan terkait mata pelajaran sekolah meliputi juga pengetahuan umum, pengetahuan keagamaan seperti materi Rukun Iman, Rukun Islam, adab kepada orangtua, Kisah Nabi Musa as, Kisah Nabi Muhammad SAW dan  pekerjaan rumah (PR), serta mengajar mengaji. Pendampingan yang dilakukan kepada anak-anak di  Kampung Merak dilakukan secara efektif dan untuk anak-anak Kampung Merak berantusias dengan adanya kegiatan ini. Kemudian di selang waktu dengan kosongnya kegiatan saya meluangkan waktu  mengajari anak-anak dengan memberikan mereka pengetahuan seperti halnya belajar bersama.

Gambar 12. Mengajari Materi Pelajaran Sekolah
Gambar 12. Mengajari Materi Pelajaran Sekolah

           

Gambar 13. Mengajari Mengaji  Bersama Anak-anak  di Kampung Merak.
Gambar 13. Mengajari Mengaji  Bersama Anak-anak  di Kampung Merak.

          

DPL: Bapak Dr. Hidayat Teguh Wiyono, M.Pd

Lokasi Sasaran: Kampung Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun