Mohon tunggu...
Rosa Amalia Putri
Rosa Amalia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menjelajah alam, Mengedit foto, Media Social Specialist.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Malapetaka Akibat Salah Kata

24 Januari 2024   01:18 Diperbarui: 30 Januari 2024   22:35 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Pada suatu malam ke-7 orang sedang berkumpul di Kontrakkan Rafi. Diantaranya ada Fadhil, Ajiz, Bagas, Irfan, Risma, Hanif, dan, Akmal. Suasana penuh tawa dan canda mengisi ruangan saat mereka berbicara tentang tugas akhir, rencana masa depan, dan kenangan bersama. Saat itulah, Rafi dengan tiba-tiba mengusulkan ide untuk segera pergi ke Pangalengan. Semua terkejut dan bingung, namun Rafi memberikan alasan spontan yang membuat mereka semakin termotivasi

Rafi: Woy! Masih siang begini (pukul 8 malam) gimana kalau kita pergi berendam?

Irfan: Wow seru tuh! Pas banget nih kepala lagi pusing karena tugas.

Bagas: Boleh juga tuh malem begini kita berendam.

Ajiz: Fi, ide Lu oke sih, tapi ini jam 9 apa nggak terlalu malem?

Fadhil: (Sedang sakit tiba-tiba nimbrung obrolan Rafi dengan yang lain) Wah boleh juga tuh, malam-malam berendam.

Rafi: Lah bukannya Lu sakit, Dhil?

Ajis: Sakit apaan Dhil? Kok ini baik-baik aja sih?

Fadhil: Gua sebenernya tadi demam tapi udah baikkan. Jadi kalau mau berendam gas!

Irfan: Weh semangat banget tuh, Dhil.

Fadhil: Yoi Fan, Gua masalah begini gas dong!

Rafi: Ayo deh tentuin mau berendam arah mana kita, Pangalengan atau Garut?

Tak lama Hanif dan Risma datang dengan membawa mobil yang diparkirkan di samping kontrakkan.

Bagas: Wah pas banget nih pasangan kita datang, Nif, Ma. Jadi gini, Rafi tiba-tiba ngajakin berendam. Kemana Fi jadinya?

Irfan: Kayaknya kalau yang 24 jam itu daerah Pangalengan deh.

Hanif: Boleh tuh Pangalengan, malam kita berendam, pagi nya kita lihat Sunrise

Dalam waktu singkat, mereka bergegas menyiapkan diri, dan menyusun rencana perjalanan. Tidak ada persiapan yang terlalu matang, namun semangat petualangan membuat mereka semakin bersemangat.

Mobil yang tidak pernah diperkirakan untuk diisi tu orang segera berangkat ke Pangalengan. Perjalanan penuh tawa, lagu, dan cerita perjalanan mengisi mobil, menciptakan suasana yang penuh kehangatan. Mereka melewati jalan yang gelap nan berkelok-kelok, dan diselimuti udara malam yang dingin di Pangalengan membuat mereka mengeluh akan kedinginan.


---

Pada saat perjalanan Risma yang sedang asik memainkan smartphone-nya, lalu dengan panik ia memberitahu kepada semua teman-nya yang berada di mobil.

Risma: (Dengan wajah panik) Guys! Tiket masuk udah di reservasi ya?

Rafi: Iya, Ma udah, kenapa emang?

Risma: Ternyata tempat yang mau kita kunjungi itu dekat sama keajadian satu pasangan yang gantung diri di pohon.

Hanif: Tenang sayang kan ada aku.

Bagas: Tenang aja sih Ma, Gua lawan semua penghuni disana

Risma: (Mendorong bahu Bagas) Jaga omongan, Gas!

Bagas: (Tertawa) Iye-iye Sorry, Ma.

Sesampainya di tempat tujuan mereka langsung menghampiri salah satu warung untuk menitipkan barang bawaan. Mereka memilih di warung karena jika di saung jauh dari pandangan mata mereka.

Risma: Sayang! Temenin aku ke kamar mandi, aku mau ganti baju dulu.

Hanif: Sendiri aja aku lihatin dari sini, kan disana ada penjaganya juga.

Risma: Bener ya liatin aku ya!

Bagas: Gak usah takut kita lihatin ramai-ramai, Ma.

Fadhil: Nih kolam dilihatin aja nih? Fi ayo lah!

Irfan: Weh tunggu!

Fadhil, Rafi, dan Irfan-pun menyeburkan dirinya ke dalam kolam terlebih dahulu. Sedangkan Bagas, Hanif dan Ajiz sedang menepati janjinya kepada Risma yaitu menunggu Risma berganti pakaian.

Risma: (Menoleh ke arah Fadhil, Rafi, dan Irfan) Katanya nunggu aku kok nyebur duluan sih?

Rafi: Hehehe sorry, Ma.

Fadhi: Udah cepat kalian sini nyebur, segar banget!

Akhirnya mereka berendam bersama-sama dan menikmati kehangatan sambil menikmati syahdu malam dan dinginnya suasana Pangalengan.

Bagas: By the way, kita ganjil ya? Ga bahaya tah?

Rafi: Jaga omongan Gas, takut malah mengundang hal-hal yang tidak diinginkan.

Ajiz: Tau nih Bagas (sambil mencipratkan air ke wajah Bagas)

Risma: Ssst diem Bagas, jangan buat aku ingin pulang

Setelah mereka berendam 30 menit Fadhil dan Ajiz keluar dari kolam untuk memesan makanan.

Fadhil: Jiz mau makan apa?

Ajiz: Gua gak makan, pesan kopi aja.

Fadhil: Lu kenapa Jiz kelihatannya pusing banget?

Ajiz: Gua kepikiran besok ada presentasi tugas akhir

Fadhil: Yaelah gak usah dibawa pusing, kebagian jam berapa presentasinya?

Ajiz: Sore sih jam 3.

Sedang asik Fadhil dan Ajiz mengobrol, Irfan dan Rafi pun datang menghampiri mereka.

Irfan: Bu, hoyong mie goreng nganggo endog hiji, ulah di sayuran sareng cabe. Lu mau pesan apa Fi?

Rafi: Teh manis aja satu.

Irfan: Bu, sareng kopi hideung hiji, teh manis panas na hiji.

Risma dan Hanif pun menyusul mereka berempat, sedangkan Bagas masih berada di kolam

Bagas: Nif, Ma mau kemana?

Risma: Udahan deh dingin, mau bilas.

Hanif: Asam nih sebatang dulu

Bagas: Mana gak ada kejadian apa-apa kan, Ma? Penghuni disini udah ngobrol sama Gua.

Risma: Diam Lu Bagas, Gak usah nakut-nakutin

Setelah 20 menit, Fadhil, Ajiz, Irfan, Rafi, dan Hanif sedang bersantai di warung. Rafi menyadari bahwa Bagas tidak ada.

Rafi: Bagas Dimana cuy?

Ajiz: Lah bukannya tadi di kolam sama Risma dan Hanif

Hanif: Tadi Gua sama Risma duluan naik, dia masih ada di kolam

Fadhil: Betah amat di kolam

Tidak lama Risma pun datang dari arah kamar mandi.

Rafi: Ma, Bagas ikut Lu ke kamar mandi?

Risma: Enggak, Gua sendiri.

Rafi: Coba lihat di kolam ada dia atau enggak? Kalau ada suruh naik untuk makan dulu.

Risma: (Melihat ke arah kolam) Gak ada cuy, Cuma ada enam orang itu sepertinya satu circle.

Irfan: Kamar mandi kali, dia kan anaknya beser.

Setelah kurang lebih 10 menit mereka menunggu Bagas, Rafi yang khawatir dengannya segera menuju ke area kamar mandi untuk mencari keberadaannya. Dengan wajah panik Rafi menghampiri teman-temannya.

Rafi: Guys! Bagas gak ada di kamar mandi! Tadi terakhir dia sama siapa?

Risma: Pas Gua sama Hanif udah naik, dia masih ada di kolam sambil ngomong gak jelas.

Fadhil: Ngomong apaan dia emang?

Risma: Tadi dia bilang, "Mana gak ada kejadian apa-apa kan, Ma? Penghuni disini udah ngobrol sama Gua".

Ajiz: Sorry banget nih ya, gak bermaksud ngomong aneh, apa jangan-jangan dia diumpetin (?)

Fadhil: Bisa jadi tuh, apalagi kita ganjil.

Risma: Jangan pada nakut-nakutin dong!

Rafi: Udah-udah kita cari Bagas sama-sama.

Hanif: Cari kemana Fi? Tempat ini kan gak luas, seharusnya dia ada disekitaran sini.

Rafi: Risma, Hanif, Lu berdua cari ke parkiran mobil. Ajiz, Fadhil, Lu berdua pastiin lagi di area kamar mandi. Gua sama Irfan nyari di area kolam renang dan semua warung, takutnya dia lupa warung kita.

Akhirnya mereka berpencar untuk mencari keberadaan Bagas. Anehnya Bagas menghilang tanpa jejak dan tidak ada yang menyadarinya kecuali Rafi. Bagas adalah sosok teman yang baik hati, namun seringkali ia berkata sompral tidak melihat situasi dan kondisi. Setelah 30 menit, Risma, Hanif, Ajiz, Fadhil, Irfan dan Rafi mencari keberadaan Bagas, mereka berkumpul kembali ke warung tempat mereka menitipkan barang bawaan.

Rafi: Gimana guys?

Fadhil: Gua sama Ajiz udah ke seluruh bilik kamar mandi bahkan sampai ke kolong-kolong pun gak ada

Hanif: Gua udah nyari ke parkiran mobil bahkan sampai parkiran motor dia juga gak ada. Lagian aneh banget, masa dia ngilang ke parkiran mobil, ngapain coba?

Risma: Tapi kalau misalnya dia emang di parkiran mobil plot twist sih, soalnya Gua sama Hanif benar-benar udah nyari ke seluruh area parkiran.

Ajiz: Lu udah nyari ke kolong mobil belum?

Risma: Gak mungkin banget ya dia di kolong mobil, secara badan dia besar

Irfan: Udah-udah gini aja kita jangan berpencar lagi takutnya salah satu dari kita ada yang hilang lagi, kita cari sama-sama ya.

Rafi : Gua punya firasat buruk, gua yakin banget gara-gara omongan dia yang sompral dia diumpetin sama penunggu disini. Coba kita pikirin tempat bagas diumpetin tapi diluar ekspektasi kita.

Ajiz : Coba kita cari di kolong mobil gak si, itu tempat paling gak masuk akal.

Hanif : Boleh itu, yuk.

Mereka berenam pun menuju ke area parkiran mobil dan menyusuri semua kolong mobil satu persatu, tak lama kemudian ada suara teriakkan.

Irfan : Guys! Cepat kesini!

Rafi, Hanif, Risma, Ajiz dan Fadil pun bergegas menuju Irfan. Hal tak terduga pun terjadi, ternyata Irfan menemukan Bagas sedang tiduran di kolong mobil mereka, dengan muka pucat dan telanjang dada. Suasana panik pun terjadi, Rafi segera menarik lengan Bagas untuk mengecek denyut nadi Bagas. Rafi menghela nafas karena lega denyut nadi Bagas masih terasa. Segera mereka mencari cara untuk mengeluarkan Bagas dari kolong mobil. Rafi pun berlari menuju warung untuk mengambil kunci mobil yang berada di tas miliknya.

Risma : Bagas, bangun Gas!

Irfan : Gas jangan bangun dulu.

Risma : Ih apa sih Fan.

Irfan : Kalau dia bangun terus panik nanti malah pingsan karena kepentok Ma.

Risma : Oh iya benar.

Rafi pun datang segera bergegas menyalakan mesin mobil

Rafi : Risma sama Irfan pastiin Bagas tetap tiduran selagi Gua majuin mobil. Hanif sama Fadhil pastiin gua gak kecepetan majuin mobilnya biar gak kena tangan Risma dan Irfan. Ajiz lu liat keadaan sekitar ya, takut ada mobil masuk dari arah kanan.

Setelah Rafi berhasil memajukan mobil nya segera teman lainnya membangunkan Bagas. Tak lama Bagas pun sadar dan terkejut mengapa dirinya tertidur di tanah dan telanjang dada padahal waktu berendam ia mengenakan kaos berwarna hitam. Bagas pun segera di berdirikan dari tidurnya lalu masuk ke dalam mobil untuk menenangkan dirinya. Bagas ditemani oleh Risma di dalam mobil karena kebetulan hanya Risma yang sudah berganti pakaian, teman lainnya lekas pergi mengganti pakaian dan bilas.

Risma : Gas, minum dulu (memberikan air).

Bagas : Makasih Ma.

Risma : Sudah bisa cerita Gas?

Bagas : Nanti dulu Ma, gua bingung apa yang terjadi sama ua, biarin gua ingat-ingat dulu ya.

Rafi, Fadil, Irfan, Ajiz dan Hanif pun menghampiri Bagas dan Risma yang berada di dalam mobil. Segera Rafi menyalakan mesin mobil dan lekas pergi dari area tersebut. Ketika di perjalanan menuju pulang semua nya diam membisu tidak ada yang bertanya kepada Bagas, namun tiba-tiba bagas memulai percakapan terlebih dahulu.

Bagas : Sorry guys, gua ngerepotin kalian semua

Rafi : Sudah Gas, istirahat saja, kalau sudah bisa cerita, cerita ke kita ya.

Irfan : Sudah Gas tidur saja, by the way lu kan belum sempat ganti pakaian, atau mau ganti di dalam mobil, nanti Risma tutup mata saja.

Bagas : Celana gua uda kering kok.

---

Sesampainya mereka di kontrakkan Bagas pun mengajak teman-temannya untuk berkumpul di ruang tengah terlebih dahulu sebelum Hanif mengantar Risma pulang dan teman lainnya masuk ke kamar masing-masing.

Bagas : Guys gua uda bisa cerita

Rafi : Yang benar Gas? Sudah gak apa-apa lu?

Bagas : Iya Fi.

Hanif : Sayang pulang nya nanti dulu saja, ini Bagas udah bisa cerita.

Risma : Oke sayang

Ajiz : Jadi kenapa lu bisa tiduran di kolong mobil gas?

Bagas : Jadi gini guys, gua sadar gua ngelakuin kesalahan fatal di tempat baru, gua berkata sompral dari kita berangkat padahal kalian sudah sering banget ngingetin gua untuk jaga omongan. Risma lu inget kan terakhir gua ngomong sama lu waktu lu uda mau ganti pakaian.

Risma : Iya inget, kenapa?

Bagas : Gak lama lu pergi dan menuju ke arah kamar mandi kaki gua tiba-tiba ada yang narik terus gua kayak orang kelelep seketika, padahal kalian semua tahu tinggi air kolam sedada gua kan. Disitu gua sudah lambaikan tangan ke kalian sambil teriak tolong, tapi kayaknya teriakan gua gak terdengar sama kalian.

Hanif : Masuk akal nya gua harusnya kedengaran si Gas karena gua sempet berdiri lama deket kolam buat benerin celana sama baju dan liatin si Risma menuju ke arah kamar mandi. Lu inget gak kita semua lagi apa pas lu teriak?

Bagas : Gua teriak pas Risma lewatin gua  dan ya bener Hanif berdiri lama dekat kolam dan sisanya lagi di warung. Oke lanjut ya, pas kaki gua di tarik itu gua tiba-tiba kehilangan kesadaran, semua pandangan gua hitam terus ada yang teriak di telinga gua dia bilang "berani kamu sama saya!" gua Cuma bisa ngomong dalam hati "ampun saya hanya bercanda" terus gua langsung baca doa dan baca ayat kursi di dalam hati, setelah itu gua gak ingat apa apa.

Rafi : Tapi lu gak apa apa Gas? Ada yang luka atau badan lu ngerasa gimana gak?

Bagas : Alhamdulillah gak kenapa-kenapa si, makasih ya guys sudah berusaha cari gua, gua gak tahu gimana kalau kalian gak nemuin gua terus kalian pasrah dan ninggalin gua. Tapi omong-omong kok kalian bisa nemuin gua di kolong mobil sih

Ajiz : Semua berkat gua Gas (menaikkan satu alis)

Rafi : Jangan-jangan lu yang umpetin Bagas ya Jiz?

Ajiz : Kalau gua ngumpetin Bagas terus yang di warung sama kalian siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun