Risma: Gak mungkin banget ya dia di kolong mobil, secara badan dia besar
Irfan: Udah-udah gini aja kita jangan berpencar lagi takutnya salah satu dari kita ada yang hilang lagi, kita cari sama-sama ya.
Rafi : Gua punya firasat buruk, gua yakin banget gara-gara omongan dia yang sompral dia diumpetin sama penunggu disini. Coba kita pikirin tempat bagas diumpetin tapi diluar ekspektasi kita.
Ajiz : Coba kita cari di kolong mobil gak si, itu tempat paling gak masuk akal.
Hanif : Boleh itu, yuk.
Mereka berenam pun menuju ke area parkiran mobil dan menyusuri semua kolong mobil satu persatu, tak lama kemudian ada suara teriakkan.
Irfan : Guys! Cepat kesini!
Rafi, Hanif, Risma, Ajiz dan Fadil pun bergegas menuju Irfan. Hal tak terduga pun terjadi, ternyata Irfan menemukan Bagas sedang tiduran di kolong mobil mereka, dengan muka pucat dan telanjang dada. Suasana panik pun terjadi, Rafi segera menarik lengan Bagas untuk mengecek denyut nadi Bagas. Rafi menghela nafas karena lega denyut nadi Bagas masih terasa. Segera mereka mencari cara untuk mengeluarkan Bagas dari kolong mobil. Rafi pun berlari menuju warung untuk mengambil kunci mobil yang berada di tas miliknya.
Risma : Bagas, bangun Gas!
Irfan : Gas jangan bangun dulu.
Risma : Ih apa sih Fan.