Saya mencoba mendalami melalui proses eksperimen sederhana, dalam pembelajaran kelas online Google Classroom bersama siswa saya, eksperimen saya lakukan dengan metode diskusi.
Ketika saya bertanya kepada siswa, apakah yang kalian ketahui tentang Corona? Bagaimana proses penularan virus Corona? Bagaimanakah langkah-langkah pencegahan yang bisa kita lakukan?
Jawaban siswa satu sama lain sangat beragam dan tidak mendekati benar, sedikit sekali yang  jawabannya mendekati benar.
Setelah saya jelaskan berdasar pada sumber yang terpercaya dan sudah melalui proses tabayyun, mereka tersadar bahwa selama ini mereka mendapatkan informasi yang tidak benar.
Padahal saat ini mereka berada dalam situasi dan kondisi tanggap darurat Corona, yang mengharuskan mereka memahami betul apa yang sedang dihadapi.
Pun demikian ketika saya ada kesempatan ngobrol dengan warga sekitar, saya merasakan hal yang sama.
Sebagian besar dari mereka tidak memahami secara benar informasi soal Corona, terutama informasi perihal proses penularan Corona lewat apa saja.
Ada beberapa dugaan yang kemudian menjadi kesimpulan saya dari eksperimen sederhana tersebut.
Pertama, pemerintah secara berjenjang mulai dari pusat sampai daerah sejak awal kurang melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terutama masyarakat bawah perihal Corona.
Kedua, informasi yang bisa didapat dengan mudah dan berlimpah tetapi tidak melalui tradisi tabayyun, maka informasi tersebut membuat mereka tidak mampu memahami situasi yang sedang dihadapi.
Sehingga mereka tidak dapat mengambil kesimpulan yang lebih bijak, arif dan lebih tepat sesuai keadaan tanggap darurat Corona yang sedang dialami.