Di sini kita harus menolak pendapat yang memandang sebagian individu telah mendapat cukup pembinaan, atau tidak butuh lagi pembinaan. Ingatlah bahwa setiap kita selalu mendapat  ujian  dalam hidup dan kehidupan ini.
b. Penempatan individu yang tidak tepat
Ketidaktepatan menempatkan seorang individu pada posisinya yang cocok, selalu menyebabkan kegagalan aktifitas dalam profesi dan kerugian para anggota dalam suatu lembaga atau institusi.
Suatu lembaga profesi yang memiki kesadaran dan kematangan adalah lembaga yang mengenali kemampuan, kecenderungan, dan pembawaan para anggotanya, serta mengenali titik-titik kekuatan dan kelemahan mereka, sehinga dapat memilih yang cocok dengannya, sesuai dengan kemampuan, kecenderungan, tabiat, dan levelnya.
c. Tidak ada pantauan terhadap anggota
Di antara faktor yang menyebabkan seseorang tidak konsisten dalam aktifitas profesinya adalah tidak atau kurangnya pantauan (monitoring) dari pimpinannya. Juga kurangnya perhatian lembaga terhadap situasi-situasi khusus atau umum yang mempengaruhi anggota.
Para anggota dari suatu lembaga profesi juga seperti manusia lainnya, yamg mengalami situasi sulit dan kritis, serta problema yang bermacam-macam, baik yang bersifat emosional, kejiwaan, keluarga, ekonomi, dan lain sebagainya.
d. Kepemimipanan yang tidak ahli dan layak
Di antara faktor penyebab langsung terpuruk dan tidak konsistennya seseorang dalam menjalankan aktivitas profesinya adalah kelemahan kepemimpinan secara umum serta ketidakmampuan merangkul dan memelihara barisan pada setiap  situasi dan kondisi.
Kelemahan pemimipin biasanya muncul dari dua sebab utama, yaitu : lemahnya penguasaan leadership secara umum dan lemahnya kemampuan organisatoris.
2. Faktor Internal IndividuÂ
a. Watak tidak disiplin
Setiap orang yang bekerja pada suatu lembaga profesi harus memiliki sifat yang disiplin, dan tidak mencampurbaurkan antara hak-hak pribadi, kewajiban-kewajiban anggota, dan tuntutan organisasi. Tidak boleh hanya karena dalih pertemanan lantas menganggap enteng disiplin kerja .