Sekali waktu saya pernah memiliki urisan di kantor pemerintahan. Ketika tengah hari dengan keperluan meminta tanda tangan pejabat di kantor itu. Maklum karena datangnya ketika waktu istirahat siang, wajar jika tak ada di tempat. Maka dengan sabar saya pun menunggu.
Namun sampai hampir waktunya fingerprint dan kantor mau ditutup barulah pejabat tersebut datang. Coba jika tak ada pingerprint mungkin saja tidak datang lagi. Namun karena ada fingerprint mampu juga akhirnya memaksa PNS untuk datang ke kantor untuk setor jempol.
Jadi sejelek-jelek fingerprint yang diterapkan tetap saja mampu memaksa pegawai untuk datang tepat waktu dan pulang tepat waktu.
Kegiatan dan efisiensi kerja yang ada di kantor tersebut memang sepenuhnya jadi tanggung jawab kepala kantor sebagai pimpinan untuk mengatur bawahannya.
Terlepas dari semuanya, bagi mereka yang memang merasa bahwa bekerja memiliki konseukensi yang harus dipikul berdasarkan gaji yang telah diterima tiap bulan sudah selayaknya meletakkan disiplin di atas segalanya.
Ada atau tidak fingerprint yang memaksa mereka untuk datang dan pulang tepat waktu. Demikian juga dengan pemanfaatan waktu selama jam kerja.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H