Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Body Shaming, Memangnya Ada Manusia Sempurna!

8 Maret 2020   10:32 Diperbarui: 8 Maret 2020   11:05 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: timesbanyuwangi.com

Karena beliau adalah orang timor, bahasa yang digunakan pun terdengar lucu. Sehingga menarik sekali ceritanya.

Ketika kecil, karena badannya hitam, rambut keriting dan gemuk tak terkira. Ketika SD pernah pulang ke rumah dalam keadaan menangis.

"Baba! Baba tak adil pada saya," katanya.

"Ada apa kau, Nak!" sahut ayahnya.

"Kenapa beta punya badan begini, punya wajah begini. Beta so tak ada teman cowok yang mendekat." Sambil menangis melapor pada ayahnya.

Padahal dia menangis minta dukungan agar ayahnya datang ke sekolah melabrak teman-temannya yang melakukan body shaming padanya.

Ayahnya hanya tersenyum. Memandangi remaja kecil itu bahagia. Padahal dia ingin Ayahnya ngapain gitu. Nyatanya hanya tertawa.

Dipeluknya anak remaja kecil itu. Dia masih kelas IV SD. "Kau paling Istimewa, Nak."

"Tapi Beta berbeda dari yang lainnya."

"Betul, Kaulah yang paling istimewa."

"Besok Beta tak mau ke sekolah. Beta berhenti saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun