Karena beliau adalah orang timor, bahasa yang digunakan pun terdengar lucu. Sehingga menarik sekali ceritanya.
Ketika kecil, karena badannya hitam, rambut keriting dan gemuk tak terkira. Ketika SD pernah pulang ke rumah dalam keadaan menangis.
"Baba! Baba tak adil pada saya," katanya.
"Ada apa kau, Nak!" sahut ayahnya.
"Kenapa beta punya badan begini, punya wajah begini. Beta so tak ada teman cowok yang mendekat." Sambil menangis melapor pada ayahnya.
Padahal dia menangis minta dukungan agar ayahnya datang ke sekolah melabrak teman-temannya yang melakukan body shaming padanya.
Ayahnya hanya tersenyum. Memandangi remaja kecil itu bahagia. Padahal dia ingin Ayahnya ngapain gitu. Nyatanya hanya tertawa.
Dipeluknya anak remaja kecil itu. Dia masih kelas IV SD. "Kau paling Istimewa, Nak."
"Tapi Beta berbeda dari yang lainnya."
"Betul, Kaulah yang paling istimewa."
"Besok Beta tak mau ke sekolah. Beta berhenti saja."