Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Raja Sambal yang Keok

2 Maret 2020   10:06 Diperbarui: 2 Maret 2020   11:34 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dunia Kuliner Bandung Sambal Gledek ala Ayam Karmila

Berkali-kali rekan yang lain lapor ke pihak hotel agar sambalnya diperbanyak. Mereka menggerutu, karena setiap kali makan sambalnya telah habis. Kami beremoat cuek-cuek saja. Pura-pura tak tahu, padahal setiap kali jam makan datang pasti terdengar celoteh mereka menyindir kami.

Nah, ketika acara sudah selesai sebagai selingan kami diajak berlibur ke Bandung. Biar represhing kata panitia, agar nanti saat kembali ke sekolah masing-masing ada bahan untuk dijadikan cerita.

Dengan menaiki bus pariwisata akhirnya kami tiba di Bandung. Berangkat pukul 6 sore, otomatis makan siang telah lewat. Sementara perjalanan Jakarta - Bandung ketika itu ditempuh dalam waktu lebih dari 4 jam. Kemacetan menghambat perjalanan kami.

Jam makan malam terlewati. Rekan-rekan sudah banyak yang menggerutu karena merasa lapar. Sementara panitia memaksa agar makannya ketika sudah sampai di Bandung saja.

Pukul 10 malam lebih kami baru tiba di sebuah rumah makan. Sepertinya tempat tersebut telah di pesan sebelumnya. Hanya ada rombongan kami di rumah makan tersebut.

Karena lapar, berhamburanlah teman teman menyerbu meja-meja yang sudah siap dengan hidangan. Menu asli Bandung, sambal, lalapan, dan cawan kobokan sudah tersedia. Sementara nasi dan air untuk minum belum tersedia. Mereka meminta kami memesan dulu baru dibuatkan.

Karena ingin cepat bisa makan, maka panitia (ketua rombngan) memesan teh panas kepada pelayan. Dan nasi dalam bakul pun datang,

Saya dan tiga rekan yang kerjaannya menghabiskan sambal sengaja memisahkan diri. Rekan-rekan pun senang. Karena pasti kebagian sambel.

Karena sudah merasa sangat lapar begitu datang nasi mulailah mengambil jatah masing-masing. Mulai dari sambal, lalapan, ikan, dan nasi masuk ke dalam piring semua. Rekan-rekan lain juga.

Saya kebetulan paling ingin memakan sambal yang ada. Mengingat hampir sebulan sudah tak merasakan pedasnya sambal. Dan seperti biasa, separo piring isinya sambel semua. Baru sisanya nasi.

Dan begitu, Hap! Nasi sambel dan lalapan masuk mulut. Pedesnya minta ampun. Sudah kadung dalam mulut mau dimuntahkan malu. Saya kan terkenal raja sambal. Pasti tak ingin jatuh harga diri karena tak tahan memakan sambal. Mau tidak mau, nasi dalam mulu dikunyah dan ditelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun