Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seorang Ayah Rela Mencuri Susu untuk Bayinya, Apa yang Terjadi?

28 Februari 2020   23:35 Diperbarui: 29 Februari 2020   01:09 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Redaksikota.com Kasih dan Sayang Seorang Ayah -- Redaksikota.com

Seorang Ayah Rela Mencuri Susu untuk Bayinya, Apa yang Terjadi?

...
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang lewat jalan berliku
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak sanggup kumembalas
Ibu, ibu
....

Setiap mendengar lagu ini disenandungkan, tak terasa air mata selalu jatuh. Ingat bagaimana ketika ibu membesarkan, merawat dan membimbing hingga besar dan mampu mandiri. Beristri dan punya keturunan layaknya keluarga orang lain.

Sementara beliau telah wafat sebelum sempat membalas apa pun kebaikan dan pengorbanan beliau.

Namun ketika mendengar lagu "Ayah" nya Ebit G Ade, tak kalah memilukannya. Air mata mengucur deras, melebihi derasnya ketika mendengar lagu "Ibu" nya Iwan Fals.

Apa yang terjadi?

Kita tak akan lahir kalau ibu tak merawat kandungannya. Kita tak akan bisa hidup kalau ibu tak menyusui kita. Kita juga tak akan jadi orang kalau tidak dipelihara dengan kasih sayang.

Ketika mendengar berita, Seorang bapak penjual es gepeng keliling nekat mencuri 1 kotak susu bayi seharga Rp 37.000 di Kuripan Lor Pekalongan Selatan. Sebetulnya pria ini niat untuk membeli susu, namun uangnya kurang. akhirnya dia nekat memasukan susunya ke bajunya.(Berbagisemangat.com) sebagian besar kita pasti akan mengutuk keras.

Atau ketika membaca berita di Tribratanewsbelitung.com, Pria yang berinisial DB (25) terpaksa diamankan Satuan Reskrim Polsek Tanjungpandan karena diduga telah melakukan aksi pencurian sebuah HP di sebuah rumah di Jl.Tekukur Kelurahan Paal Satu Tanjungpandan.

Caci maki pasti akan keluar dari mulut yang sok suci. Buat apa memberi makan anak dengan harta haram. Memberi minum anak dengan hasil curian.

Hidup memang tak selamanya berjalan mulus. Ada yang hidup bergelimang harta. Tak sedikit yang miskin papa. Kalau belum pernah merasa kekurangan, kalau belum pernah merasa dihimpit kesusahan. Kalau belum pernah, jangan dulu mengeluarkan komentar pedas yang menyakitkan.

Kita bisa saja menghakimi bahwa mencuri adalah tindakan terlarang tapi tahukah kita mengapa tindakan terlarang tersebut dilakukan?

Saya pernah mengalami sendiri ketika benar-benar tak punya apa-apa. Pekerjaan sebagai guru honorer. Gajinya cukup untuk hidup sepuluh hari. Selebihnya harus jualan apa saja yang penting dapat uang tambahan di sela-sela kuliah.

Ketika tak punya uang se peser pun. Anak batuk, maulai pukul 8 malam. Hingga pukul 10 malam tak mau berhenti batuknya. Jangankan minyak kayu putih atau obat batuk sirup untuk bayi. Bumbu dapur yang biasa digunakan untuk olesan batuk pun tak ada.

Orang mungkin tak akan percaya. Tapi ini benar-benar nyata. Hanya kompres air dingin dan air hangat yang dimiliki. Batuk tak pernah berhenti. Sesudah pukul 12 malam. Tidak ada jalan lain, terpaksa diolesi minyak tanah dari kompor minyak tanah. Alhamdulillah, setelahnya batuk reda.cdan bayi bisa netek dan tertidur. Begitu pagi, dada dan leher mlepuh iritasi karena minyak tanah.

Kisah ini hingga saat ini masih membekas kuat. Tak ada tetangga yang tau, tak ada orang yang pernah berpikir tentang kesusahan kita. Tentang kemiskinan yang sengaja ditutupi. Siapa yang akan membantu? Sedangkan yang tahu kita sedang kesusahan saja kadang pura-pura tak tahu menahu. Apalagi tak mengetahuinya.

Oleh karena itu, mari kita berempati pada orang-orang terdekat kita. Sering-sering memperhatikan mereka. Tetangga yang kesusahan yang tak mau bercerita. Tetangga yang mau bercerita. Jika kita memiliki kelebihan rejeki, apa salahnya jika kita sisihkan sedikit untuk mereka.

Bahkan dalam agama islam diajarkan, "Antarlah masakanmu, jika aromanya tercium oleh tetanggamu. Meskipun hanya kuahnya." Jadi kalau hanya mencium masakan saja mereka harus kita perhatikan. Apalagi ketika mereka dalam kesulitan dan kesusahan.

Kasus di atas adalah sebuah pembelajaran bagi kita semua. Dengan sangat menyesal atas perbuatan pencurian yang dilakukannya. Tak semua orang berbakat jadi pencuri. Namun kadang karena keterpaksaanlah yang menyebabkan aksi nekat mereka karena belitan ekonomi. Walau tetap kita junjung tinggi, bahwa mencuri adalah sebuah kejahatan. Berharap tak ada yang melakukan.

Jadi, sebelum menghakimi akan tindakan keterpaksaan yang dilakukan oleh orang lain. Tanamkan empati dalam diri. Tengok kiri kanan kita, siapa yang butuh bantuan, mari berikan bantuan semampu kita. Minimal dapat.mengurangi kesusahan dan kesulitan mereka.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun