Kita bisa saja menghakimi bahwa mencuri adalah tindakan terlarang tapi tahukah kita mengapa tindakan terlarang tersebut dilakukan?
Saya pernah mengalami sendiri ketika benar-benar tak punya apa-apa. Pekerjaan sebagai guru honorer. Gajinya cukup untuk hidup sepuluh hari. Selebihnya harus jualan apa saja yang penting dapat uang tambahan di sela-sela kuliah.
Ketika tak punya uang se peser pun. Anak batuk, maulai pukul 8 malam. Hingga pukul 10 malam tak mau berhenti batuknya. Jangankan minyak kayu putih atau obat batuk sirup untuk bayi. Bumbu dapur yang biasa digunakan untuk olesan batuk pun tak ada.
Orang mungkin tak akan percaya. Tapi ini benar-benar nyata. Hanya kompres air dingin dan air hangat yang dimiliki. Batuk tak pernah berhenti. Sesudah pukul 12 malam. Tidak ada jalan lain, terpaksa diolesi minyak tanah dari kompor minyak tanah. Alhamdulillah, setelahnya batuk reda.cdan bayi bisa netek dan tertidur. Begitu pagi, dada dan leher mlepuh iritasi karena minyak tanah.
Kisah ini hingga saat ini masih membekas kuat. Tak ada tetangga yang tau, tak ada orang yang pernah berpikir tentang kesusahan kita. Tentang kemiskinan yang sengaja ditutupi. Siapa yang akan membantu? Sedangkan yang tahu kita sedang kesusahan saja kadang pura-pura tak tahu menahu. Apalagi tak mengetahuinya.
Oleh karena itu, mari kita berempati pada orang-orang terdekat kita. Sering-sering memperhatikan mereka. Tetangga yang kesusahan yang tak mau bercerita. Tetangga yang mau bercerita. Jika kita memiliki kelebihan rejeki, apa salahnya jika kita sisihkan sedikit untuk mereka.
Bahkan dalam agama islam diajarkan, "Antarlah masakanmu, jika aromanya tercium oleh tetanggamu. Meskipun hanya kuahnya."Â Jadi kalau hanya mencium masakan saja mereka harus kita perhatikan. Apalagi ketika mereka dalam kesulitan dan kesusahan.
Kasus di atas adalah sebuah pembelajaran bagi kita semua. Dengan sangat menyesal atas perbuatan pencurian yang dilakukannya. Tak semua orang berbakat jadi pencuri. Namun kadang karena keterpaksaanlah yang menyebabkan aksi nekat mereka karena belitan ekonomi. Walau tetap kita junjung tinggi, bahwa mencuri adalah sebuah kejahatan. Berharap tak ada yang melakukan.
Jadi, sebelum menghakimi akan tindakan keterpaksaan yang dilakukan oleh orang lain. Tanamkan empati dalam diri. Tengok kiri kanan kita, siapa yang butuh bantuan, mari berikan bantuan semampu kita. Minimal dapat.mengurangi kesusahan dan kesulitan mereka.***